Show simple item record

dc.contributor.advisorFarajallah, Achmad
dc.contributor.advisorWibowo, Arif
dc.contributor.authorSuhendra, Meyla
dc.date.accessioned2018-02-22T03:32:06Z
dc.date.available2018-02-22T03:32:06Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/91057
dc.description.abstractEksplorasi ikan air tawar di Sumatera telah dilakukan lebih dari seratus tahun yang lalu. Hingga saat ini daerah yang telah di eksplor adalah Sumatera bagian timur. Daerah lainnya terutama di bagian barat perlu dilakukan eksplorasi, karena daerah tersebut memiliki tipe perairan yang unik serta ordo sungai yang pendek. Selain itu, kesulitan mencapai lokasi perairan membuat informasi mengenai keragaman ikan air tawar didaerah barat Sumatera sulit didapatkan. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan inventarisasi spesies ikan air tawar yang terdapat di daerah tersebut, Khususnya di daerah perbatasan Kota Padang dan Bengkulu. Penelitian ini berhasil mengumpulkan sebanyak 50 spesies ikan air tawar yang berada dalam 32 famili. Pengambilan sampel dilakukan pada 13 sungai dengan total 40 stasiun. Identifikasi spesies dilakukan secara morfologi dan genetik bagi spesies ikan yang sulit dibedakan secara morfologi. Spesies yang paling banyak ditemukan dari famili Cyprinidae, sedangkan distribusi spesies terluas pada famili Cichlidae. Hasil tangkapan secara keseluruhan individu yang ditemukan sebanyak 6883. Hasil tangkapan tertinggi didapatkan pada stasiun Mukomuko I sedangkan hasil tangkapan terendah pada stasiun Pasar Sebelah. Keragaman spesies yang didapatkan tergolong rendah. Hal ini dikarenakan adanya dominansi spesies pada setiap stasiun penangkapan. Kesamaan jenis spesies tertinggi didapatkan pada stasiun penelitian yang berdekatan dengan kesamaan habitat yang tinggi. Tingkat kesuburan perairan di daerah penelitian secara umum menunjukkan kesuburan yang cukup baik. Namun degradasi habitat didaerah tersebut dapat mengancam keberadaan spesies ikan air tawar. IUCN Red List 2004 menyatakan Epinephelus coiodes berada dalam status konservasi Near Threated. Kesadaran masyarakat untuk melakukan konservasi terlihat dengan adanya daerah larangan untuk penangkapan ikan secara adat yang disebut dengan Rantau Larangan. Selain itu, hasil penelitian ini menemukan satu spesies yang merupakan penemuan pertama di Sumatera dan dua spesies yang merupakan penemuan pertama di Indonesia. Penelitian ini juga menemukan satu spesies Anguilla yang diduga spesies baru.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcFisheriesid
dc.subject.ddcFish Freshwaterid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcKota Padang-Bengkuluid
dc.titleInventarisasi Spesies Ikan Air Tawar di Perbatasan Kota Padang dan Bengkulu.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordMukomukoid
dc.subject.keywordPenemuan Pertamaid
dc.subject.keywordRantau laranganid
dc.subject.keywordSpesies baruid
dc.subject.keywordSumatera bagian baratid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record