Pembelajaran Spasial dan Memori Tikus setelah Pemberian Human Wharton’s Jelly-Mesenchymal Stem Cells
View/ Open
Date
2017Author
Mubarok, Wildan
Juliandi, Berry
Boediono, Arief
Metadata
Show full item recordAbstract
Human Wharton’s Jelly-Mesenchymal Stem Cells (hWJ-MSC) merupakan
sumber stem cells yang berasal dari tali pusat. Sel hWJ-MSC diketahui memiliki
banyak kelebihan seperti sel memiliki kemampuan proliferasi yang tinggi, dapat
berdiferensasi menjadi banyak jenis sel, dan dapat menekan respon imun sehingga
dapat bertahan pada tubuh inang setelah injeksi. Penelitian sebelumnya telah
menunjukkan bahwa hWJ-MSC memiliki potensi untuk mengobati penyakit
neurodegeneratif seperti penyakit Parkinson. Akan tetapi, penelitian mengenai
pengaruh pemberian hWJ-MSC untuk memperbaiki pembelajaran spasial dan
memori tikus tua belum pernah dilakukan. Penelitian mengenai pengaruhnya pada
tikus muda juga belum diketahui. Selain itu, penelitian mengenai pengaruh secara
spesifik pada sel di dentate gyrus (DG) juga belum diketahui. Oleh karena itu
penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh pemberian hWJ-MSC terhadap
pembelajaran spasial, memori, densitas sel putative neural progenitor cells
(pNPC), dan densitas neuron apoptotik di DG tikus muda dan tikus tua.
Penelitian ini menggunakan 9 ekor tikus muda dan 9 ekor tikus tua yang
masing-masing terbagi dalam 3 kelompok: 1 kelompok kontrol dan 2 kelompok
perlakuan. Kelompok kontrol diberi 0.5 ml NaCl fisiologis (pelarut). Kelompok
perlakuan diberi hWJ-MSC sebanyak 1.5×106 sel/tikus. Kelompok perlakuan
dibagi berdasarkan waktu eutanasia yakni waktu satu bulan dan dua bulan setelah
injeksi. Perlakuan diberikan secara sistemik melalui intravena ekor. Kemampuan
pembelajaran spasial diuji dengan uji Y-maze alternation test, sedangkan kinerja
memori diuji dengan novel object recognition test. Analisis densitas sel pNPC dan
apoptosis sel di DG dilakukan dengan menggunakan pewarnaan hematoksilineosin.
Injeksi hWJ-MSC tidak merubah kemampuan pembelajaran spasial,
memori, dan apoptosis sel di DG tikus muda. Tikus muda yang diinjeksi hWJMSC
menunjukkan peningkatan densitas sel pNPC pada waktu satu bulan setelah
injeksi namun mengalami penurunan pada waktu dua bulan setelah injeksi.
Pemberian hWJ-MSC pada tikus tua meningkatkan kemampuan pembelajaran
spasial, memori, dan densitas sel pNPC, serta menekan apoptosis sel di DG.
Perbedaan pengaruh injeksi hWJ-MSC pada tikus muda dan tikus tua tersebut
diduga disebabkan karena adanya ambang batas (threshold) proliferasi NPC
tertentu yang diperlukan untuk menjalankan kinerja pembelajaran spasial dan
memori. Proliferasi NPC tikus muda kemungkinan sudah mencapai level
threshold, sehingga penambahan proliferasi NPC tidak berpengaruh terhadap
pembelajaran spasial dan memori. Tikus tua yang diinjeksi hWJ-MSC diduga
mengalami peningkatan proliferasi NPC hingga level threshold sehingga terjadi
peningkatan pembelajaran spasial dan memori. Secara umum, hWJ-MSC
merupakan sumber stem cell yang potensial untuk meningkatkan pembelajaran
spasial dan memori tikus tua.