Formulasi Inokulan Rizobakteria Penambat Nitrogen dan Pelarut Fosfat sebagai Pupuk Hayati pada Tanaman Cabai.
View/ Open
Date
2017Author
Swandi, Monica Kharisma
Mubarik, Nisa Rachmania
Tjahjoleksono, Aris
Metadata
Show full item recordAbstract
Pupuk hayati merupakan substansi yang mengandung inokulan berbahan aktif mikroorganisme hidup untuk meningkatkan ketersediaan unsur hara bagi tanaman. Keunggulan suatu pupuk hayati ditentukan oleh jumlah dan viabilitas mikrob, bahan pembawa yang digunakan, dan efikasinya pada tanaman diberbagai kondisi lingkungan. Tujuan dari penelitian ini adalah mengkarakterisasi isolat rizobakteria, menguji daya tahan formulasi inokulan yang berisi konsorsium rizobakteria penambat nitrogen dan pelarut fosfat, dan menguji keefektifan formulasi sebagai pupuk hayati pada tanaman cabai di rumah kaca. Rizobakteria yang digunakan dalam formulasi adalah Burkholderia cepacia KD 2.10, Serratia marcescens KAHN 15.12, dan Bacillus thuringiensis SAHA 12.12. Ketiga rizobakteri dilakukan konfirmasi karakter dan kemampuan dalam menambat nitrogen dan melarutkan fosfat. Uji antagonis bertujuan untuk mengetahui ketiga isolat yang digunakan aman untuk dikonsorsiumkan. Uji reaksi hipersensitivitas tanaman cabai dilakukan untuk mengetahui isolat tersebut bersifat patogen atau tidak. Formulasi pupuk hayati dibuat dalam bentuk serbuk dengan komposisi talek, pepton, carboxy methyl cellulose (CMC), sukrosa, ekstrak khamir, dan calcium carbonate (CaCO3). Uji viabilitas dilakukan untuk mengetahui jangka waktu kemampuan rizobakteri bertahan di dalam formulasi.
Karakter rizobakteri menunjukkan bahwa B. cepacia KD 2.10 dan S. marcescens KAHN 15.12 tergolong bakteri Gram negatif dan mampu menambat nitrogen pada medium NfB, sedangkan B. thuringiensis SAHA 12.12 tergolong bakteri Gram positif dan menghasilkan endospora. Tiga isolat rizobakteria tersebut mampu melarutkan fosfat pada medium Pikovskaya dengan nilai IP masing-masing sebesar 3.60 oleh isolat KD 2.10, sedangkan KAHN 15.12 dan SAHA 12.12 memiliki IP sebesar 1.16 dan 1.00. Ketiga isolat tidak menunjukkan aktivitas antagonis dan tidak menimbulkan reaksi hipersensitif pada daun tanaman cabai, sehingga aman untuk dikonsorsiumkan dan diaplikasikan sebagai pupuk hayati. Jumlah sel rizobakteri konsorsium dalam formulasi serbuk dapat bertahan hingga 6 bulan masa penyimpanan, dari jumlah sel sebesar 109 CFU/g mengalami penurunan hingga 107 CFU/g. Aplikasi inokulan dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan metode rancangan acak lengkap (RAL) faktorial dan empat ulangan. Percobaan pupuk hayati dengan rizobakteri konsorsium bepengaruh nyata terhadap tinggi tanaman, jumlah daun, umur berbunga, bobot kering tajuk dan akar, dan panjang akar pada tanaman cabai. Hasil ini mengindikasikan bahwa formulasi rizobakteri konsorsium efektif sebagai pupuk hayati untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman cabai.