Desain Formulasi Penilaian Kinerja Kesehatan Fiskal dan Pengelolaan Keuangan Daerah (Studi Kasus Provinsi Jawa Barat).
View/ Open
Date
2017Author
Iqbal, Muhammad
Baga, Lukman Mohammad
Hakim, Dedi Budiman
Metadata
Show full item recordAbstract
Era reformasi yang telah berjalan selama hampir 2 dekade membawa
perubahan dalam sistem pemerintahan di Indonesia. Perubahan tersebut dapat
terlihat dengan diterapkannya prinsip-prinsip New Public Management (NPM),
beberapa diantaranya adalah desentralisasi, akuntabilitas, kompetisi, audit kinerja
dan pengukuran kinerja.
Penilaian kinerja kesehatan fiskal dan pengelolaan keuangan daerah
dilakukan oleh Kementerian Keuangan menggunakan formulasi perhitungan yang
telah ditetapkan dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor 266/PMK.07/2015
tentang Pemeringkatan Kesehatan Fiskal dan Pengelolaan Keuangan Daerah.
Penilaian tersebut menggunakan perhitungan pertumbuhan rasio pada 11 variabel
yang telah ditentukan, membuat kuartil berdasarkan nilai pertumbuhan rasio pada
kelompok daerah yang sama, dan memberikan nilai pada masing-masing kuartil.
Brown (1993) merumuskan perhitungan penilaian kondisi fiskal dengan
menggunakan perhitungan rasio statis pada tahun penilaian terhadap variabel yang
telah ditentukan, membuat kuartil berdasarkan nilai rasio atas kelompok daerah
yang sama, dan memberikan nilai pada masing-masing kuartil.
Penelitian ini mengaplikasikan formulasi perhitungan PMK 266/2015 dan
Brown (1993) pada 26 kabupaten/kota Provinsi Jawa Barat. Tujuan utama dalam
penelitian ini adalah merumuskan desain formulasi kinerja kesehatan fiskal dan
pengelolaan keuangan daerah dari hasil perbandingan kedua formulasi dimaksud.
Dalam mencapai tujuan utama tersebut, beberapa tujuan antara dalam penelitian
ini adalah : (1) Menganalisis hasil penilaian kinerja kesehatan fiskal dan
pengelolaan keuangan daerah berdasarkan PMK 266/2015 terhadap 26
kabupaten/kota di Provinsi Jawa Barat untuk penilaian tahun 2016 dan tahun
2015. (2) Menganalisis hasil penilaian kinerja kesehatan fiskal dan pengelolaan
keuangan daerah berdasarkan Brown (1993) terhadap 26 kabupaten/kota di
Provinsi Jawa Barat untuk penilaian tahun 2016 dan tahun 2015. (3) Menganalisis
perbandingan hasil formula perhitungan Brown (1993) dan PMK 266/2015
penilaian tahun 2016.
Metode penelitian yang digunakan adalah analisis deskriptif serta analisis
komparasi Wilcoxon signed rank test pada hasil penilaian kedua formulasi. Hasil
penelitian menunjukkan penilaian formulasi PMK 266/2015 tidak
menggambarkan kondisi kesehatan fiskal dan pengelolaan keuangan daerah yang
sebenarnya dan tidak memberikan rasa keadilan kepada daerah yang kondisi
fiskalnya baik, karena daerah dengan kondisi fiskal yang sudah baik akan lebih
sulit mempunyai pertumbuhan rasio yang tinggi dibandingkan daerah dengan
kondisi fiskal yang lebih buruk. Formulasi PMK 266/2015 juga tidak
memberikan hasil penilaian yang stabil, 70,45 persen daerah yang memperoleh
nilai tertinggi pada penilaian tahun sebelumnya, tidak dapat bertahan pada nilai
baik dan turun pada nilai yang rendah. Hal berbeda ditunjukkan pada hasil
penilaian formulasi Brown (1993), sebanyak 98,44 persen daerah yang
memperoleh nilai tertinggi pada penilaian tahun sebelumnya tetap bertahan pada
kelompok nilai tinggi, bahkan 84,37 persen bertahan pada nilai tertinggi.
Berdasarkan uji Wilcoxon signed rank test, perbandingan hasil penilaian formulasi
PMK 266/2015 dan Brown (1993) pada tahun 2016 adalah 72,73 persen dari
keseluruhan variabel menunjukkan perbedaan yang signifikan.
Desain formulasi penilaian kinerja kesehatan fiskal dan pengelolaan
keuangan daerah yang dirumuskan dalam penelitian ini adalah menggabungkan
perhitungan pertumbuhan rasio dan rasio statis dengan menggunakan metode
pembobotan atau metode kuadran. Penggabungan tersebut dimaksudkan agar hasil
penilaian dapat menggambarkan kondisi keuangan yang sebenarnya, serta
mempertimbangkan juga daerah yang memiliki pertumbuhan rasio yang tinggi.
Collections
- MT - Professional Master [880]