dc.description.abstract | Chronic Respiratory Disease (CRD) merupakan infeksi bakterial pada ayam
yang disebabkan oleh Mycoplasma gallisepticum (M. gallisepticum). CRD dapat
mengakibatkan kerugian ekonomi yang cukup besar bagi industri peternakan
ayam, karena dapat menurunkan produksi telur, efisiensi pakan, meningkatnya
biaya pengobatan, turunnya nilai karkas dan kualitas telur. Penyakit ini bersifat
endemik, dan hewan yang terinfeksi bersifat karier sehingga penyakit ini sulit
dihilangkan. Monitoring terhadap CRD sangat penting dilakukan di peternakanpeternakan.
Monitoring yang umum dilakukan adalah dengan uji serologi Rapid
Serum Agglutination (RSA), Haemagglutination Inhibition (HI) atau Enzyme-
Linked Immunosorbent Assay (ELISA). Penelitian ini bertujuan untuk
mengembangkan kit Enzyme-Linked Immunosorbent Assay (ELISA) untuk
mendeteksi antibodi terhadap M. gallisepticum dengan menggunakan antigen
yang dipreparasi dengan freeze-thawing.
Nilai cut-off ditentukan jika S/N>2 adalah positif. Serum ayam yang diuji
RSA, kit ELISA yang dikembangkan dan kit ELISA komersial dalam penelitian
ini adalah antiserum yang diproduksi menggunakan antigen utuh M.
gallisepticum, lived dan killed vaccine. Serum dikoleksi pada minggu pertama
sampai minggu keenam setelah penyuntikan dan vaksinasi. Optimasi kit ELISA
yang dikembangkan (MyGELISA) adalah konsentrasi protein antigen 10 μg/ml,
pengenceran serum 1:800 dan pengenceran konjugat 1:10000. Sampel serum
ayam yang digunakan untuk validasi ELISA sebanyak 116 sampel.
Hasil validasi dianalisa dengan ROC curve menggunakan MedCalc
statistical software diperoleh hasil nilai sensitivitas 100%, spesifisitas 86.21%
dengan selang kepercayaan 95%. Hasil pengujian dengan MyGELISA pada
antiserum yang diproduksi dengan antigen utuh adalah seluruhnya positif (4/4).
Hasil pengujian antiserum yang diproduksi dengan lived vaccine ts-11 adalah
seluruhnya negatif (0/10). Secara umum ts-11 memproduksi respon serologi yang
lemah. Hasil pengujian antiserum ayam yang diproduksi dengan killed vaccine
6/85 adalah 2 sampel positif (2/10) pada minggu keenam setelah vaksinasi.
Pengujian antiserum yang diproduksi dengan antigen utuh menggunakan kit
ELISA komersial diperoleh hasil seluruhnya positif kecuali pada minggu pertama
setelah penyuntikan antigen utuh 2 sampel diperoleh hasil negatif. Pengujian
antiserum yang diproduksi dengan lived vaccine dan killed vaccine diperoleh hasil
hampir seluruhnya positif.
Kit ELISA yang dikembangkan dalam penelitian ini (MyGELISA)
menggunakan antigen coating yang dipreparasi dengan frezee-thawing sebagai
soluble antigen dapat digunakan untuk pengujian antibodi terhadap M.
gallisepticum. Adapun untuk evaluasi serum ayam yang divaksin dengan lived
maupun killed vaccine M. gallisepticum sebagian besar hasil yang diperoleh
negatif. | id |