Optimalisasi Pengelolaaan Kelas Perusahaan Pinus di KPH Kediri Divisi Regional II Jawa Timur
View/ Open
Date
2017Author
Prasetyo, Andrie Ridzki
Saleh, M. Buce
Soedomo, Sudarsono
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengelolaan tegakan pinus dan produksi getah pinus saat ini masih belum optimal, ditandai oleh struktur tegakan kelas perusahaan Pinus yang tidak normal. Struktur tegakan kelas perusahaan Pinus didominasi oleh kelas umur tua (KU VIII up) sebanyak 53%. Penumpukan tegakan di kelas umur tua mengakibatkan penurunan produksi getah dalam jangka panjang. Perubahan daur dari 35 tahun menjadi 50 tahun menjadi salah satu penyebabnya. Temuan lapangan menunjukkan tegakan pinus dengan usia diatas 34 tahun sudah tidak produktif lagi, banyak tanaman telah mencapai kondisi jenuh sadap namun belum dapat ditebang karena belum mencapai daur. Keterlambatan melakukan regenerasi tanaman menyebabkan penumpukan struktur tegakan di kelas umur tua.
Penelitian ini bertujuan untuk menentukan daur optimal kelas perusahaan pinus dan membangun model penjadwalan peremajaan kelas perusahaan pinus yang optimal. Penentuan daur optimal dilakukan dengan memodifikasi formula Faustmann sehingga dapat diterapkan pada kondisi perhutani. Selanjutnya dilakukan pembangunan model penjadwalan peremajaan berdasarkan daur optimal yang didapatkan. Perbaikan struktur tegakan dilakukan dalam waktu satu daur. Hasil optimasi model memperlihatkan implikasi finansial dari penerapan penjadwalan peremajaan.
Penentuan daur dilakukan pada kombinasi dua persamaan harga kayu dan dua kondisi produksi getah; a) persamaan harga kayu 1 dan produksi getah berdasarkan data realisasi; b) persamaan harga kayu 1 dan produksi getah dengan jumlah pohon 300 pohon/ha; c) persamaan harga kayu 2 dan produksi getah berdasarkan data realisasi; d) persamaan harga kayu 2 dan produksi getah dengan jumlah pohon 300 pohon/ha. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kondisi c sebagai daur optimal KP Pinus yang paling tepat pada penelitian ini. Pada kondisi c, NPV kayu memiliki nilai paling tinggi pada daur 28 tahun, NPV getah pada daur 35 tahun, dan NPV getah+kayu pada daur 30 tahun. Berdasarkan analisis data diketahui bahwa penambahan manfaat dari getah memperpanjang daur optimal.
Simulasi optimasi penjadwalan peremajaan dilakukan dalam delapan periode atau satu daur. Struktur tegakan yang tidak normal dalam jangka panjang akan mengakibatkan penurunan produktivitas getah. Pembenahan terhadap struktur tegakan secara perlahan akan meningkatkan produksi getah. Disamping itu, produksi getah akan stabil pada akhir periode pembenahan yaitu ketika struktur tegakan hutan mencapai kondisi normal.
Collections
- DT - Forestry [320]