Show simple item record

dc.contributor.advisorSuraman
dc.contributor.advisorMemen, Setiawan
dc.contributor.advisorAsep, Giyanto
dc.contributor.authorPaturohman, Eman
dc.date.accessioned2018-02-22T02:11:22Z
dc.date.available2018-02-22T02:11:22Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90931
dc.description.abstractPerbaikan kualitas tanah dan hasil pertanian dengan memanfaatkan mikroba probiotik sudah terbukti pada berbagai komoditas, termasuk jagung. Keberadaan mikroba probiotik dalam formulasi pupuk hayati sangat tergantung pada bahan pembawa yang digunakan. Bahan pembawa harus mendukung pertumbuhan mikroba hingga aplikasi di lapang. Formulasi yang tepat dapat mempertahankan mikroba probiotik lebih lama dalam formulasi, tidak toksik terhadap mikroba, benih, tanaman dan lingkungan. Penelitian dilaksanakan di Lab. Ilmu dan Teknologi Benih dan Kebun Percobaan Cikarawang, IPB pada bulan Maret 2016 hingga Januari 2017. Penelitian dilaksanakan untuk mendapatkan informasi formulasi mikroba probiotik dan pengaruhnya terhadap mutu fisiologis benih dan pertumbuhan vegetatif jagung. Penelitian dilakasanakan dalam tiga tahap percobaan yaitu: (1) pembuatan formulasi mikroba probiotik; (2) aplikasi formulasi mikroba probiotik terhadap mutu fisiologis benih; dan (3) aplikasi formulasi mikroba probiotik terhadap pertumbuhan vegetatif jagung. Formulasi dibuat dalam dua bentuk yaitu pasta dan cair dengan enam kombinasi mikroba probiotik yaitu: P24-AzL7, P24-AzL9, B28-AcCKB4, P24-AcCKB9, P24-AcCKB20, dan P24-AcCKW5. Formulasi hasil percobaan pertama diuji pengaruhnya terhadap mutu fisiologis benih dan pertumbuhan vegetatif galur tetua betina Nei 9008 dan hibrida Bima 3. Percobaan 2 disusun dalam rancangan acak lengkap (RAL) dua faktor yaitu jenis benih dan formulasi mikroba dengan tiga ulangan, sedangkan percobaan 3 disusun dalam rancangan acak kelompok lengkap (RAKL) satu faktor. Faktor perlakuan terdiri dari lima taraf dosis pupuk NP yaitu 0%, 25%, 50%, 75% dan 100% yang dikombinasikan dengan 13 formulasi mikroba probiotik. Dosis rekomendasi yang digunakan adalah 300 kg urea, dan 200 kg SP-36 ha-1. Hasil penelitian menunjukkan formulasi yang dibuat tidak toksik terhadap mikroba, benih, dan tanaman, mampu mempertahankan mikroba hingga 2 minggu peyimpanan, serta tidak berpengaruh terhadap daya berkecambah dan potensi tumbuh maksimum, tetapi berpengaruh terhadap indeks vigor dan kecepatan tumbuh benih jagung. Pertumbuhan vegetatif Nei 9008 yang lebih baik dicapai pada kombinasi dosis pupuk NP 25%-F7(P24-AzL7), dosis NP 25%-F9(B28-AcCKB4), dan dosis NP 25%-F12 (P24-AcCKw5) dibanding kombinasi lainnya. Sedangkan pada jagung hibrida Bima 3 pertumbuhan vegetatif yang lebih baik dicapai pada kombinasi dosis pupuk NP 50%-F10(P24-AcCKB9), dosis NP 50%-F11(P24-AcCK20), dan dosis NP 50%-F12(P24-AcCKw5).id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSeed technologyid
dc.subject.ddcSeed qualityid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleKajian Formulasi Mikroba Probiotik dan Pengaruhnya terhadap Mutu Fisiologis Benih dan Pertumbuhan Vegetatif Jagungid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordfitotoksikid
dc.subject.keywordgalur murniid
dc.subject.keywordhibridaid
dc.subject.keywordpertumbuhan akarid
dc.subject.keywordpupuk hayatiid
dc.subject.keywordviabilitas benihid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record