Penggunaan Immunostik sebagai Uji Cepat Serologik untuk Melacak Brucella abortus pada Sapi.
View/ Open
Date
2017Author
Astarina, Dhevie Kenny
Pasaribu, Fachriayan Hasmi
Pribadi, Eko S.
Metadata
Show full item recordAbstract
Teknik baku (gold standard) untuk pemeriksaan bruselosis (brucellosis) adalah mengisolasi dan mengenali bakteri penyebab. Namun, cara ini membutuhkan sarana keamanan laboratorium yang tinggi, yaitu dengan biosafety level (BSL) 3, tenaga terampil, waktu yang lama dan melakukan tata kerja yang berbahaya. Oleh karena itu, pemeriksaan laboratorium yang dilakukan umumnya menggunakan teknik serologik mengukur peningkatan titer antibodi di dalam serum atau cairan tubuh lainnya. Pengujian bruselosis di lapang saat ini masih bergantung pada Rose Bengal Test (RBT) dan Complement Fixation Test (CFT). Hasil positif RBT akan dilakukan peneguhan dengan CFT atau Enzyme-linked immunosorbent Assay (ELISA). Saat ini di lapang khususnya di Indonesia, teknik CFT masih dipergunakan sebagai dasar penentuan seropositif dan seronegatif bruselosis, walaupun teknik ini cukup rumit, memerlukan ketrampilan khusus dari penguji dan tidak semua laboratorium diagnostik veteriner mampu melakukan uji ini. ELISA merupakan salah satu teknik yang dapat dipergunakan untuk diagnosis bruselosis namun, teknik ini memerlukan tenaga terampil, membutuhkan alat pembaca khusus dan bahan yang diperlukan membutuhkan penangananan khusus. Beberapa teknik diagnosa serologik telah dikembangkan untuk mendiagnosa beberapa penyakit. Immunostik merupakan teknik pengujian yang memiliki kesamaan prinsip dengan ELISA, dapat dipergunakan multi sasaran, cepat, dan tidak memerlukan tenaga yang berpengalaman. Pengembangan uji cepat serologik untuk melacak bruselosis dengan tingkat ketelitian yang setara dengan ELISA dapat dimungkinkan, supaya memberikan kemudahan penerapannya sesuai kebutuhan di lapang.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kepekaan (sensitivity) dan kekhususan (specificity) uji menggunakan immunostik untuk melacak Brucella abortus (B. abortus) pada sapi menggunakan antigen komersil sel utuh B. abortus Strain 19 (S19) dan B. abortus Strain 99 (S99). Penelitian dilakukan dalam dua tahap yaitu (i) menentukan kepekaan, kekhususan immunostik ketika melacak B. abortus menggunakan kelompok contoh seropositif dan seronegatif; dan (ii) melakukan perbandingan uji ELISA dan immunostik pada kelompok contoh serum yang diketahui dan tidak diketahui statusnya. Data dari penelitian ini dianalisis secara deskriptif. Untuk mengukur tingkat kesepahaman antara dua atau lebih hasil jenis uji maka data yang diperoleh akan dianalisis nilai kesesuaiannya menggunakan Cohen’s Kappa dan perhitungan ketelitian uji akan dianalisis menggunakan the area under the curve (AUC).
Hasil pengujian pada 250 contoh serum menggunakan teknik RBT, CFT dan ELISA diperoleh seropositif sebanyak 22,98% (54/250) contoh serum, seronegatif sebanyak 77,02% (181/250) contoh serum, dan unknown sera sebanyak 6% (15/250) contoh serum. Hasil optimasi immunostik menggunakan menggunakan lima serum baku positif dan empat serum baku negatif yang berasal dari BBVet Maros (IBASS), Bblitvet, PUSVETMA, IDvet dan IDEXX diperoleh pada pengenceran antigen sebesar 10 mg/ml, pengenceran serum sapi
dengan perbandingan 1:100, pengenceran IgG-HRP anti bovine dengan perbandingan 1:3000 dan waktu untuk menghentikan reaksi antara substrat dan enzim menjadi tiga menit. Hasil validasi immunostik menggunakan 100 contoh serum yang terdiri dari 34 seropositif dan 66 seronegatif dengan antigen B. abortus S19; B. abortus S99(1), dan B. abortus S99(2) diperoleh nilai kepekaan sebesar 100% dan nilai kekhususan sebesar 45.45% antigen B. abortus S99(1); 78.79% antigen B. abortus S99(2) dan 51.52% antigen B. abortus S19. Hasil perbandingan uji antara ELISA dan immunostik menggunakan 100 contoh serum yang terdiri dari 25 seropositif, 60 seronegatif dan 15 unknown sera diperoleh nilai kepekaan dan kekhususan sebesar 94.29% dan 52.31% antigen B. abortus S99(1); 93.55% dan 79.71% antigen B. abortus S99(2); 94.28% dan 58.46% antigen B. abortus S19.
Collections
- MT - Veterinary Science [899]