Show simple item record

dc.contributor.advisorKamal, M Mukhlis
dc.contributor.advisorFahrudid, Achmad
dc.contributor.authorNumberi, Alosius
dc.date.accessioned2018-02-22T02:03:01Z
dc.date.available2018-02-22T02:03:01Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90919
dc.description.abstractIkan hiu paus (Rhincodon typus) yang berasosiasi dengan bagan di perairan Kwatisore Taman Nasional Teluk Cenderawasih (TNTC) merupakan potensi wisata yang berbeda dengan beberapa perairan di dunia. Seiring dengan terkenalnya kawasan Kwatisore sebagai kawasan ekowisata hiu paus di dunia mendorong peningkatan wisatawan dari tahun ke tahun. Meningkatnya wisatawan dapat berdampak positif dan juga berdampak negatif bagi sumberdaya yang menjadi destinasi wisata. Dampak positif dari kegiatan ini adalah memberikan manfaat ekonomi bagi pengembangan ekonomi lokal, sedangkan dampak negatifnya dapat berupa ancaman terhadap keberlanjutan dari hiu paus itu sendiri. Tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis daya dukung kawasan untuk ekowisata hiu paus, menganalisis nilai ekonomi ekowisata hiu paus, menganalisis peran stakeholders dalam ekowisata hiu paus serta pengelolaan ekowisata hiu paus di Kawasan TNTC Nilai daya dukung dengan pendekatan titik kemunculan adalah 6926 orang/tahun apabila dibandingkan dengan jumlah kunjungan wisatawan pada beberapa tahun terakhir maka dapat disimpulkan masih berpeluang untuk penambahan wisatawan. Faktor lama tinggal di kawasan wisata adalah faktor berpengaruh signifikan terhadap jumlah kunjungan wisatawan di perairan Kwatisore. Hasil analisis biaya perjalanan wisatawan dengan surplus konsumen atau manfaat ekonomi kawasan sebesar Rp. 1 557 993 445/individu/tahun. Apabila angka ini dikalikan dengan estimasi total pengunjung dengan pendekatan titik kemunculan dalam setahun maka nilai potensial ekonomi kawasan adalah Rp. 2 592 967 034/tahun atau lebih dari 2 milyar rupiah. Stakeholders yang terlibat dalam pengelolaan ekowisata hiu paus antara lain Bapedda Kabupaten Nabire, Disparbudpora Kabupaten Nabire, DKP Kabupaten Nabire, BBTNTC, LSM, TNI/POLRI, Papua Pro dan Kepala desa. Kolaboratif pengelolaan ekowisata hiu paus dimulai tahun 2013 dengan pembentuan tim pengelolaan terpadu, namun Tim ini tidak berjalan lagi sejak setahun terbentuk tim karena beberapa masalah organisasi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcCoastal Areaid
dc.subject.ddcWhale shark ecotourismid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcNabire-PAPUAid
dc.titleKajian daya dukung ekowisata berbasis ikan hiu paus (Rhincodon typus Smith 1928) di perairan Kwatisore, Taman Nasional Teluk Cenderawasihid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordanalisis stakeholdersid
dc.subject.keyworddaya dukungid
dc.subject.keywordekowisata hius pausid
dc.subject.keywordtravel costid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record