Show simple item record

dc.contributor.advisorJuanda, Bambang
dc.contributor.advisorPutri, Eka Intan Kumala
dc.contributor.authorNurhasanah, Aan
dc.date.accessioned2018-02-22T02:01:54Z
dc.date.available2018-02-22T02:01:54Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90913
dc.description.abstractSebagai daerah dengan luas wilayah dan jumlah penduduk yang cukup besar, Kabupaten Bogor memiliki permasalahan yang cukup kompleks dalam hal rentang kendali dan penyebaran pembangunan. Pemekaran wilayah dianggap sebagai salah satu cara untuk mengatasi permasalahan-permasalahan tersebut. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan alat analisis skoring berdasarkan PP No. 78 Tahun 2007, derajat otonomi fiskal, skalogram, location quotient, shift share, tipologi Klassen dan SWOT. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelayakan pemekaran wilayah Bogor Timur, membuat perencanaan pembentukan daerah persiapan dan menyusun strategi pengembangan wilayah berdasarkan potensi ekonomi di wilayah Bogor Timur. Selain itu, dengan melakukan identifikasi terhadap pusat-pusat pertumbuhan, potensi ekonomi dan tipologi wilayah di Bogor Timur diharapkan dapat disusun strategi pembangunan wilayah yang sesuai dengan karakteristik wilayah Bogor Timur. Berdasarkan hasil analisis terhadap indikator persyaratan teknis pemekaran daerah menunjukkan bahwa Bogor Timur memiliki prospek untuk memisahkan diri dari Kabupaten Bogor. Hasil analisis persyaratan teknis menunjukkan bahwa Bogor Timur masuk pada kategori sangat mampu untuk menyelenggarakan otonomi daerah dengan nilai 420. Dengan rencana penggabungan 7 kecamatan menjadi daerah otonomi baru Bogor Timur, persyaratan fisik kewilayahan pembentukan sebuah kabupaten dengan cakupan wilayah sebanyak minimal 5 kecamatan sudah terpenuhi. Hasil pengukuran kemampuan fiskal menunjukkan bahwa Derajat Otonomi Fiskal Bogor Timur adalah 44.94 yang berarti Bogor Timur memiliki derajat Otonomi Fiskal yang baik. Potensi ekonomi yang tinggi dan kapasitas fiskal yang baik menjadikan wilayah Bogor Timur dapat direkomendasikan menjadi sebuah daerah otonom. Bogor Timur memiliki banyak pusat pertumbuhan, akumulasi pusat pelayanan pada daerah industri dan perkotaan menyebabkan disparitas pada Produk Domestik Regional Bruto dan laju pertumbuhan ekonomi. Berdasarkan kondisi tersebut, maka strategi pengembangan wilayah yang dapat dilakukan adalah: (1) menciptakan situasi yang kondusif untuk meningkatkan investasi pada bidang industri, pertanian dan pariwisata;(2) meningkatkan kapasitas sumberdaya manusia dan penguasaan terhadap teknologi untuk pengelolaan sumberdaya yang dimiliki;(3) penyebaran pembangunan infrastruktur terutama pada wilayah perdesaan yang belum berkembang;(4) mendukung pengembangan produk pertanian spesifik lokasi terutama untuk meningkatkan nilai tambah;(5)kebijakan pemerintah yang mendukung optimalisasi suberdaya pertanian dan agrowisata.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcRural Developmentid
dc.subject.ddcRegional Developmentid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleKelayakan dan Strategi Pengembangan Wilayah Dalam Wacana Pembentukan Daerah Otonom Baru Bogor Timurid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordotonomi daerahid
dc.subject.keywordpengembangan wilayahid
dc.subject.keywordpotensi ekonomiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record