Show simple item record

dc.contributor.advisorSupriyono, Eddy
dc.contributor.advisorHarris, Enang
dc.contributor.advisorNirmala, Kukuh
dc.contributor.advisorJunior, Muhammad Zairin
dc.contributor.authorYamin, Muhamad
dc.date.accessioned2018-02-22T01:59:39Z
dc.date.available2018-02-22T01:59:39Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90908
dc.description.abstractNonilfenol (NP), BM 220.35 g mol-1 adalah zat yang dapat mengganggu sistim endokrin (EDC) pada beberapa jenis ikan. Zat ini adalah produk utama dari degradasi nonilfenol etoksilat (NPE), sebuah surfaktan non ionik yang tergolong baru dan cukup banyak digunakan untuk detergen dan berbagai industri di dunia termasuk Indonesia. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh nonilfenol pada ikan nila (Oreochromis niloticus) dan ikan komet (Carassius auratus) baik pada stadia perkembangan awal maupun dewasa untuk menentukan level konsentrasi nonilfenol yang dampaknya tidak terlihat (NOEC), konsentrasi terendah yang dampaknya masih terlihat (LOEC) dan konsentrasi maksimum dari bahan beracun (kontaminan) yang masih dapat diterima tubuh (MATC). Evaluasi pengaruh nonilfenol pada ikan dilakukan dalam beberapa tahap yaitu uji mencari nilai kisaran atau Range Finding Test (RFT), uji akut dan uji sub-kronis. Perlakuan yang diberikan adalah beberapa konsentrasi nonilfenol yang didesain dalam rancangan acak lengkap (RAL). Pada tahap awal penelitian dilakukan uji RFT untuk semua jenis hewan uji untuk mendapatkan batas atas dan bawah konsentrasi pada uji akut. Perlakuan yang dilakukan pada RFT ini adalah tiga perlakuan nonilfenol dan satu kontrol dengan masing-masing tiga ulangan. Konsentrasi nonilfenol diatur sesuai dengan deret logaritmik yaitu 0.01, 0.10, dan 1.00 mg L-1. Konsentrasi yang menyebabkan kematian larva ikan 100 persen kurang dari 24 jam setelah terpapar dianggap sebagai ambang atas (LC100-24 jam) sedangkan konsentrasi yang tidak menyebabkan adanya kematian setelah 24 jam (LC0-24 jam) dianggap sebagai ambang bawah. Pada tahap ini didapatkan bahwa LC100-24 jam nonilfenol adalah 1.00 mg L-1 sementara LC0-24 jam adalah 0.10 mg L-1, kecuali untuk larva komet yaitu 0.01 mg L-1. Tahap kedua dilakukan uji akut yang bertujuan untuk menentukan nilai LC50 atau konsentrasi dimana 50% ikan uji mengalami kematian selama waktu paparan 96 jam (LC50–96 jam). Penelitian didesain dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan tiga ulangan. Perlakuan konsentrasi nonilfenol yang digunakan pada larva ikan nila yaitu: 0.00 (kontrol), 0.18, 0.25, 0.33, 0.45, dan 0.61 mg L-1; pada larva ikan komet yaitu: 0.00 (kontrol) 0.05, 0.09, 0.16, 0.28, dan 0.50 mg L-1 dan pada ikan komet dewasa adalah 0.00 (kontrol), 0.20, 0.30, 0.45, 0.67, 1.00 mg L-1. Hasil analisis probit menujukkan nilai LC50 nonilfenol pada jam ke-96 pada larva ikan nila dan ikan komet berturut-turut berada pada konsentrasi nonilfenol 0.33 dan 0.10 mg L-1, sedangkan ikan komet dewasa adalah 0.54 mg L-1. Pada tahap ketiga dilakukan uji sub kronis pada larva ikan komet dan nila. Pada tahap ini penelitian dilakukan untuk mengevaluasi pengaruh konsentrasi sub kronis nonilfenol pada stadia awal perkembangan ikan nila dan komet. Perlakuan konsentrasi nonilfenol untuk larva nila adalah 0.00 (kontrol), 0.02, 0.07 0.12 dan 0.17 mg L-1 dan larva komet adalah 0.00, 0.01, 0.04 dan 0.07 mg L-1. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan konsentrasi nonilfenol 0.07 mg L-1 atau v lebih tinggi selama 14 hari paparan menyebabkan sintasan larva ikan nila lebih rendah dan berbeda nyata dibanding kontrol (p<0.05). Sementara hasil pengamatan pada ikan komet menunjukkan bahwa konsentrasi nonilfenol 0.04 mg L-1 atau lebih tinggi menyebabkan penurunan jumlah embrio yang berkembang di dalam telur, derajad penetasan, dan sintasan larva pada hari ke-2. Nonilfenol juga menyebabkan peningkatan jumlah larva yang mengalami gangguan pada perkembangan gelembung renang dan yang mengalami abnormalitas. Gangguan yang dialami larva pasca terpapar nonilfenol dari telur diantaranya gangguan perkembangan kepala, pericardial edema (pembengkakan rongga perikardial/ jantung), tubuh bengkok (notochord), edema kantung kuning telur, kerdil (dwarfisme), dan cacat mata. Pada tahap keempat dilakukan uji sub-kronis nonilfenol pada ikan komet dewasa bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh nonilfenol pada parameter pertumbuhan dan reproduksi ikan komet. Penelitian didesain dalam rancangan acak lengkap (RAL) dengan enam perlakuan nonilfenol dan tiga ulangan yaitu 0.00 (kontrol), 0.03, 0.12, 0.21, dan 0.30 mg L-1. Hasil pengamatan menunjukkan bahwa konsentrasi nonilfenol 0.12 mg L-1 menyebabkan perubahan kondisi semen (warna, pH, dan motilitas sperma), penurunan jumlah sperma, dan penurunan kemampuan membuahi ikan komet jantan. Selain itu, nonilfenol menyebabkan penurunan produksi dan kualitas telur untuk dibuahi sperma pada ikan betina. Merujuk pada Kriteria Toksisitas Bahan dari US-EPA 2012 dan Komisi Pestisida, Departemen Pertanian, Indonesia, maka nilai LC50-96 jam nonilfenol pada stadia perkembangan awal ikan nila dan komet serta stadia dewasa ikan komet, yang berada di bawah 1.00 mg L-1 menunjukkan bahwa nonilfenol tergolong dalam bahan berbahaya dengan daya racun yang sangat tinggi. Berdasarkan hasil perhitungan didapatkan bahwa nilai MATC nonilfenol berada pada konsentrasi 0.02 mg L-1. Nilai ini masih berada di atas konsentrasi nonilfenol yang ditemukan di Sungai Cikamasan. Namun demikian diperkirakan konsentrasi nonilfenol di Sungai Ciliwung (hilir Sungai Cikamasan) dan beberapa sungai lain yang melewati kawasan pabrik garmen dan pemukiman padat penduduk lebih tinggi dibanding di Sungai Cikamasan. Sehingga keberadaan nonilfenol berpotensi mengancam kelangsungan usaha budidaya perikanan yang memanfaatkan air dari sungai tersebut khususnya untuk budidaya ikan nila dan ikan komet. Untuk menjaga keberlangsungan budidaya perikanan air tawar khususnya ikan nila dan komet, maka keberadaan nonilfenol perlu menjadi salah satu parameter dalam analisis kualitas air yang perlu mendapat perhatian.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAquacultureid
dc.subject.ddcNilapiaid
dc.subject.ddc2017id
dc.titleEvaluasi Toksisitas Nonilfenol pada Ikan Nila Oreochromis niloticus dan Ikan Komet Carassius auratus auratus.id
dc.typeDissertationid
dc.subject.keywordabnormalitasid
dc.subject.keywordikan kometid
dc.subject.keywordikan nilaid
dc.subject.keywordLC50id
dc.subject.keywordnonilfenolid
dc.subject.keywordreproduksiid
dc.subject.keywordsub-kronisid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record