Show simple item record

dc.contributor.advisorMardiastuti, Ani
dc.contributor.advisorMulyani, Yeni Aryati
dc.contributor.authorSusanti, Ni Kadek Yudia
dc.date.accessioned2018-02-02T04:04:28Z
dc.date.available2018-02-02T04:04:28Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90621
dc.description.abstractGangguan habitat dapat menyebabkan terbentuknya beberapa habitat yang berbeda di kawasan Hutan Harapan diantaranya habitat tanah terbuka, belukar muda, belukar tua, dan hutan kering sekunder. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi keanekaragaman burung pada tipe habitat yang berbeda, mendeskripsikan keempat tipe habitat, dan mengidentifikasi komposisi guild burung. Penelitian ini dilakukan pada bulan Mei hingga Juni 2017 pada empat tipe habitat di kawasan Hutan Harapan Sumatera dengan menggunakan metode MacKinnon dan metode titik hitung atau IPA (Indices Ponctuel d’Abondance). Dalam penelitian ini ditemukan burung sebanyak 84 jenis dari 33 famili. Jumlah jenis burung paling banyak yaitu di habitat belukar tua sebanyak 50 jenis burung dengan indeks keanekaragaman (H’) sebesar 3.42, habitat hutan kering sekunder ditemukan 42 jenis (H’=3.41), habitat belukar muda sebanyak 26 jenis burung (H’=2.64), dan habitat tanah terbuka sebanyak 20 jenis burung (H’=2.36). Kesamaan komunitas burung tertinggi yaitu pada habitat belukar tua dan hutan kering sekunder yaitu 0.61. Komposisi burung berdasarkan guild tertinggi yaitu burung pemakan serangga.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcForest Conservationid
dc.subject.ddcBirds Habitatid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcSumateraid
dc.titleKeanekaragaman Jenis Burung pada Beberapa Tipe Habitat di Hutan Harapan, Sumatera.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordhabitatid
dc.subject.keywordkeanekaragamanid
dc.subject.keywordburungid
dc.subject.keywordMacKinnonid
dc.subject.keywordIPAid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record