Efektivitas Palmarosa (Cymbopogon martinii Roxb.) sebagai Inang dalam Perbanyakan Spora FMA.

Abstract

Kendala pemanfaatan FMA sebagai pupuk hayati ialah ketersediaan inokulum dan permasalahan perbanyakan inokulum yang bergantung pada tanaman inang dengan tingkat produktivitas yang bervariasi. Pemilihan inang alternatif diharapkan mampu mengatasi kendala dalam perbanyakan spora FMA. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas tanaman palmarosa sebagai inang alternatif dalam perbanyakan spora FMA. Penelitian dilakukan di rumah kaca dengan menggunakan rancangan petak terpisah (split plot design) dengan pola RAL. Perlakuan tanaman inang (palmarosa dan sorgum) sebagai petak utama dan media (zeolit dan pecahan genting) sebagai anak petak. Pengamatan dilakukan selama 4 bulan dan peubah yang diamati meliputi jumlah spora, persentase kolonisasi FMA, dan berat kering akar. Hasil menunjukkan bahwa tanaman palmarosa dapat digunakan sebagai inang dalam perbanyakan spora FMA, namun efektivitasnya lebih rendah dibandingkan dengan tanaman sorgum sebagai tanaman inang standar. Jumlah spora yang dihasilkan pada kedua tanaman mengalami peningkatan dengan bertambahnya waktu pemeliharaan. Tingkat kolonisasi FMA tidak berkorelasi dengan jumlah spora yang dihasilkan. Pemanenan spora pada tanaman inang palmarosa dapat dilakukan pada tanaman berumur 4 bulan atau bersamaan dengan masa panen palmarosa untuk penyulingan minyak atsirinya.