dc.description.abstract | Bambu merupakan salah satu biomassa yang sangat berpotensi sebagai sumber energi alternatif. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik bambu sebagai bahan energi biomassa berdasarkan komponen kimia dan analisis proksimat serta pengaruh terhadap nilai kalor. Penelitian ini menggunakan lima jenis bambu terdiri atas bambu ampel (Bambusa vulgaris), bambu gombong (Gigantochloa pseudoarundinaceaea), bambu betung (Dendrocalamus asper), bambu apus (Gigantochloa apus), dan bambu mayan (Gigantochloa robusta). Sampel uji yang digunakan merupakan campuran batang bambu bagian pangkal, tengah, dan ujung. Metode pengujian komponen kimia bambu mengacu pada standard TAPPI, Browning (1967) dan Dence (1992), sedangkan metode pengujian nilai proksimat dan nilai kalor mengacu pada ASTM dan SNI. Nilai kalor lima jenis bambu berkisar 4006-4327 kkal/kg. Kadar alfa-selulosa dan lignin berpengaruh positif terhadap kadar karbon terikat dan nilai kalor. Secara umum, lima jenis bambu memiliki potensi yang baik sebagai bahan energi biomassa, namun berdasarkan karakter komponen kimia dan nilai kalor, bambu betung memiliki karakteristik paling baik dan berpotensi sebagai bahan energi biomassa dan sebagai fortifier untuk menigkatkan biomassa lain berkalor rendah. | id |