Show simple item record

dc.contributor.advisorWahjunie, Enni Dwi
dc.contributor.advisorBaskoro, Dwi Putro Tejo
dc.contributor.authorIslamia, Nur Izzatul
dc.date.accessioned2018-02-02T01:16:45Z
dc.date.available2018-02-02T01:16:45Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/90303
dc.description.abstractAgregat tanah merupakan unit dasar dari struktur tanah. Antar agregat tanah terdapat pori-pori yang ditempati oleh air dan udara. Agregat yang kurang stabil akan mudah hancur sehingga menyebabkan terganggunya pergerakan air dan udara di dalam tanah. Penggunaan lahan yang berbeda dapat mempengaruhi sifat-sifat tanah sehingga menentukan kestabilan agregat tanah. Penelitian bertujuan untuk mengetahui distribusi ukuran agregat, distribusi pori tanah, dan kestabilannya serta menganalisis hubungan distribusi agregat dengan distribusi pori tanah pada berbagai penggunaan, yaitu lahan tegalan, lahan kopi, dan lahan bambu di DAS Mikro Cikardipa, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung. Dalam penelitian ini distribusi agregat tanah diukur menggunakan metode pengayakan basah. Ukuran ayakan yang dipakai adalah 2 mm, 1 mm, 500 μm, 250 μm, dan 106 μm. Analisis sifat-sifat fisik tanah dilakukan di Laboratorium Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian IPB. Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi ukuran agregat makro dan agregat mikro pada ketiga penggunaan lahan berbeda. Jumlah agregat makro tertinggi terdapat pada lahan kopi diikuti lahan bambu dan lahan tegalan dengan jumlah masing-masing 84.75%, 76.48% dan 71.53%. Tingginya jumlah agregat makro pada lahan kopi dapat disebabkan oleh kadar bahan organik tanah. Kadar bahan organik yang tinggi di lahan kopi dapat menyebabkan pembentukan agregat yang lebih stabil. Peningkatan waktu pengayakan basah dari 2 menit ke 8 menit menyebabkan penurunan jumlah agregat makro pada ketiga penggunaan lahan dari 83.84% menjadi 73.49%. Demikian juga sebaliknya, peningkatan waktu pengayakan basah dari 2 menit ke 8 menit menyebabkan peningkatan jumlah agregat mikro pada ketiga penggunaan lahan dari 16.16% menjadi 26.51%. Ukuran agregat tidak berhubungan dengan distribusi ukuran pori tanah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcSoil Sciencesid
dc.subject.ddcSoil Structureid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleHubungan Distribusi Agregat Dengan Distribusi Pori Pada Berbagai Penggunaan Lahan di DAS Mikro Cikardipa, Desa Sukagalih, Kecamatan Megamendung.id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordukuran agregatid
dc.subject.keywordukuran poriid
dc.subject.keywordpenggunaan lahanid
dc.subject.keywordwaktu pengayakanid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record