Pemetaan Tingkat Kerawanan Kebakaran Hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai.
View/ Open
Date
2017Author
Kusuma, Tegar Patidjaya
Prasetyo, Lilik Budi
Rushayati, Siti Badriyah
Metadata
Show full item recordAbstract
Intensitas kebakaran hutan di Taman Nasional Gunung Ciremai (TNGC) terbilang tinggi. Kebakaran hutan di TNGC biasanya terjadi pada musim kemarau, yaitu pada bulan Mei – Oktober. Berdasarkan hal tersebut, perlu adanya upaya mitigasi dan pembangunan sistem peringatan dini. Sistem Informasi Geografi dapat diaplikasikan untuk mendukung hal tersebut dengan membuat peta kerawanan kebakaran. Variabel kebakaran hutan dibagi menjadi faktor alam dan faktor manusia. Faktor alam berupa tutupan lahan, kemiringan lereng, indeks vegetasi, indeks kelembaban, dan suhu permukaan. Faktor manusia terdiri dari jarak dari aksesiblitas dan pusat aktivitas masyarakat. Skoring dan pembobotan dilakukan pada dua faktor tersebut. Pembobotan dilakukan dengan lima kasus berbeda dan diuji. Nilai hasil pembobotan ditumpang susun dan kerawanan kebakaran hutan dikelompokan menjadi tiga kelas yaitu tinggi, sedang dan rendah. Formula yang lebih akurat merupakan fomula yang memberikan nilai bobot 0.7 pada faktor alam dan 0.3 pada faktor manusia. Evaluasi peta kerawanan berdasarkan formula tersebut menunjukkan kelas tingkat kerawanan kebakaran tinggi sebesar 37.42%, tingkat kerawanan sedang sebesar 54.83% dan tingkat kerawanan rendah sebesar 7.75%. Hasil tersebut menunjukkan bahwa faktor alam memiliki peranan lebih penting dari faktor manusia dalam hal terjadinya kebakaran hutan di TNGC.