dc.description.abstract | Tenun lurik di Kecamatan Cawas adalah kain tradisional yang potensial
dalam perkembangan etnobotani pewarna alami. Keberadaan pewarna alami
dinilai penting karena sifatnya yang ramah lingkungan dan memiliki nilai
ekonomi tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi karakter
pengrajin tenun lurik, mengkaji jenis-jenis tumbuhan yang digunakan sebagai
pewarna alami pada tenun lurik, mengidentifikasi cara memperoleh bahan baku,
serta mengkaji pemasaran produk tenun lurik. Metode penelitian ini menggunakan
teknik Snowball sampling. Hasil penelitian ini menunjukkan pengrajin tenun lurik
didominasi oleh perempuan yang termasuk kedalam usia produktif. Tingkat
pendidikan pengrajin tenun lurik tergolong rendah, namun sumber utama
pengetahuan bertenun diperoleh melalui keluarga. Pewarna yang digunakan
pengrajin tenun lurik adalah pewarna alami dan sintetis, meskipun tidak ada
satupun pengrajin tenun lurik yang hanya menggunakan pewarna alami. Terdapat
23 jenis tumbuhan yang dimanfaatkan sebagai pewarna alami yang banyak
dipungut disekitar lingkungan. Daun mangga dan kulit batang mahoni adalah jenis
yang paling banyak digunakan sebagai bahan baku pewarna alami tenun lurik.
Keterbatasan dalam pencarian pasar peminat pewarna alami menjadi kendala
pengembangan produk pewarna alami pada tenun lurik. | id |