Keragaan Permudaan Tengkawang pada berbagai Tingkat Penutupan Kanopi di KHDTK Haurbentes

Abstract

Eksploitasi hutan saat ini menjadi masalah yang berdampak cukup besar terhadap kuantitas dan kualitas hutan. Besarnya eksploitasi hutan berdampak pada munculnya deforestasi dan degradasi yang mengakibatkan berkurangnya jenis tertentu. Rehabilitasi perlu dilakukan untuk memperbaiki hutan sebagaimana fungsinya. Pemilihan jenis yang akan ditanam dalam upaya rehabilitasi penting untuk dipertimbangkan agar kembali tercapainya produktivitas hutan. Jenis yang dapat dipertimbangkan ialah jenis dari kelompok dipterokarpa, salah satunya tengkawang. Tengkawang memiliki manfaat yang cukup tinggi, selain kayunya yang dapat menjadi bahan konstruksi, buahnya dapat dimanfaatkan sebagai bahan pangan dan kosmetik. Penelitian ini bertujuan untuk mencari hubungan antara keragaan dari permuadaan tanaman jenis tengkawang dengan penutupan kanopi serta menentukan berapa persentase penutupan kanopi yang baik untuk permudaan dari tanaman jenis tengkawang. Hubungan antara penutupan kanopi dengan keragaan permudaan tengkawang dapat dijelaskan dengan baik menggunakan model regresi kubik. Persentase penutupan kanopi S. pinanga sebesar 51.38% - 85.31% dan S. mecispoteryx sebesar 55.50% - 86.06% tidak berpengaruh nyata terhadap permudaan tengkawang pada umur 3.5 tahun. Persentase penutupan kanopi S. stenoptera sebesar 48.06% - 80.03% berpengaruh nyata sehingga merupakan kisaran persentase yang baik untuk diameter dan tinggi permudaan tengkawang pada umur 3.5 tahun.