Gambaran Frekuensi Napas, Frekuensi Denyut Jantung, dan Suhu Rektal Domba Lokal Dewasa Berdasarkan Mikroklimat di Kabupaten Bogor.

Abstract

Respon fisiologis merupakan suatu tanggapan atau respons seekor ternak terhadap berbagai faktor fisik, kimia, maupun lingkungan sekitar. Penelitian ini dilakukan untuk membuktikan adanya pengaruh respons fisiologis normal domba lokal dewasa terhadap suhu dan kelembapan di Kabupaten Bogor dengan parameter yang diamati berupa frekuensi napas, frekuensi denyut jantung dan suhu rektal. Sampel domba lokal dewasa yang digunakan masing-masing domba jantan 92 dan 79 domba betina. Pengambilan data dilakukan pada pagi hari (pukul 06.00), siang hari (12.00), dan sore hari (18.00), sedangkan pengamatan mikroklimat dilakukan selama 4 hari kemudian hasilnya dirata-rata. Data gambaran fisiologis yang didapatkan diolah dengan one-way analysis of variance (ANOVA) one-way, independent t-two sample test, dan linear regression. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan pernapasan, denyut jantung, dan suhu rektal di siang hari yaitu pada suhu 41,78 °C dan kelembapan 44.50%. Uji ini menghasilkan perbedaan nyata pada rata-rata frekuensi napas dan suhu rektal domba lokal jantan (P<0.05). Hasil independent t-test two sample menghasilkan perbedaan nyata (P<0.05) antara frekuensi napas siang, frekuensi denyut jantung pagi dan siang, dan suhu rektal pagi domba lokal dewasa jantan dengan betina. Hasil regresi linier suhu rektal terhadap frekuensi napas domba lokal betina menunjukkan adanya hubungan linier (P<0.05). Fisiologis normal domba lokal dewasa cenderung dapat beradaptasi dengan baik terhadap mikroklimat suhu dan kelembapan. Data dari penelitian ini dapat digunakan sebagai acuan dalam beternak domba lokal dewasa di daerah Kabupaten Bogor.