Perbandingan Persembuhan Luka Soket Gigi Tikus Pasca Pemberian Ekstrak Bawang Merah dan Iodoform.
View/ Open
Date
2017Author
Sinaga, Nina Elisabeth
Harlina, Eva
Juniantito, Vetnizah
Metadata
Show full item recordAbstract
Pencabutan gigi merupakan salah satu tindakan bedah minor yang dapat
menimbulkan luka serta infeksi jaringan pendukung gigi. Tujuan penelitian ini
adalah untuk mempelajari persembuhan luka soket gigi tikus yang diberi ekstrak
bawang merah dan pasta iodoform. Sebanyak 18 ekor tikus strain Sparague dawley
umur ± 2 bulan dibagi menjadi tiga kelompok perlakuan, yaitu KN (kontrol Negatif),
KA (kelompok yang diberi ekstrak Allium cepa) dan KI (kelompok yang diberi
pasta Iodoform). Semua tikus dicabut gigi incisivum I rahang atas dan diinduksi
alveolar osteitis dengan adrenalin 1:1000. Setiap hari soket diberi ekstrak bawang
merah dan pasta iodoform, dan tikus dieuthanasia pada hari ke-3, -5 dan -10 pasca
pencabutan gigi. Rahang atas diambil untuk dibuat sediaan histologi soket gigi dan
diwarnai dengan HE dan Masson’s Trichrome. Variabel pengamatan persembuhan
luka adalah jumlah sel radang (netrofil, limfosit dan makrofag) yang dianalisis
menggunakan ANOVA dan uji Duncan, serta kerapatan kolagen yang disajikan
secara deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah sel radang netrofil,
limfosit dan makrofag kelompok KN lebih tinggi dan berbeda nyata (p<0,05) pada
hari ke-3 dibandingkan KA dan KI, sedangkan KA tidak berbeda nyata (p>0,05)
dibandingkan KI. Kerapatan kolagen kelompok KN lebih rendah dibandingkan
kelompok KA dan KI. Disimpulkan bahwa ekstrak bawang merah memiliki potensi
mempercepat persembuhan luka soket gigi.