Gambaran Frekuensi Napas, Frekuensi Denyut Jantung, dan Suhu Rektal Domba Garut Dewasa Berdasarkan Mikroklimat di Kabupaten Bogor.
View/ Open
Date
2017Author
Sari, Ratih Dewi Purnama
Andriyanto
Maheshwari, Hera
Metadata
Show full item recordAbstract
Pengetahuan mengenai pengaruh lingkungan terhadap gambaran fisiologis domba telah banyak ditulis oleh peneliti di luar negeri, namun dengan kondisi lingkungan dan spesies domba yang berbeda dengan domba lokal Indonesia. Oleh karena itu, dilakukan penelitian untuk mengamati gambaran fisiologis domba garut dewasa berdasarkan mikroklimat di Kabupaten Bogor. Jumlah domba garut yang diamati sebanyak 130 ekor. Parameter gambaran fisiologis yang diamati adalah frekuensi denyut jantung, frekuensi napas, dan suhu rektal. Selain itu, suhu lingkungan dan kelembapan di luar dan di dalam kandang juga diamati. Analisis data yang digunakan adalah Anova one-way, independent t-two sample test, dan linear regression. Hasil penelitian yang diuji dengan metode Anova one-way menunjukkan adanya perbedaan nyata (P<0.05) rataan frekuensi denyut jantung domba garut betina dewasa antara pagi dengan siang. Perbedaan nyata (P<0.05) juga terdapat pada rataan suhu rektal domba garut betina dewasa antara siang dengan pagi dan sore hari. Hasil penelitian yang diuji dengan metode independent t-two sample test tidak menunjukan adanya perbedaan nyata (P>0.05) gambaran fisiologis domba garut dewasa antara betina dan jantan. Hasil analisis regresi linier antara suhu rektal dengan frekuensi denyut jantung domba garut betina dewasa menunjukan adanya hubungan linier (P<0.05). Suhu lingkungan dan kelembapan berpengaruh terhadap gambaran fisiologis domba garut, namun tidak terlalu signifikan.