dc.description.abstract | Teripang merupakan biota laut yang mengandung hormon steroid.
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari gambaran morfologi uterus tikus putih
(Rattus sp.) hewan model pasca menopause tiga bulan setelah ovariektomi dan
diberi tepung teripang pasir (Holothuria scabra)/TTP yang dilarutkan dalam
akuades 3 ml. Penelitian ini menggunakan tikus putih yang berjumlah 12 ekor dan
dibagi menjadi empat kelompok, terdiri dari: kontrol negatif/KN (akuades 3 ml),
kontrol positif/KP (etinil estradiol 30 μg/100g BB), serta dua dosis TTP masingmasing
D1 (30 μg/100g BB) dan D2 (50 μg/100g BB). Perlakuan diberikan
selama 16 hari dengan cara dicekok menggunakan sonde lambung. Pada akhir
penelitian hewan dianastesi dengan ketamin 10% dan xilazin 2% dengan dosis
masing-masing 50mg/kgBB dan 5mg/kgBB, kemudian dilakukan penyayatan
bagian medio ventral abdomen untuk mengeluarkan semua organ visceral . Organ
uterus dipisahkan dan dilakukan pengamatan makroskopis dan penimbangan
dengan timbangan digital. Selanjutnya organ diproses sesuai prosedur histologis
menjadi preparat histologi, dan diwarnai menggunakan pewarnaan hematoksilin
eosin (HE) untuk mengamati struktur histologi. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa pemberian tepung teripang pada hewan model pasca menopause cenderung
memengaruhi bobot uterus, ketebalan endometrium, dan jumlah kelenjar
endometrium, namun tidak memengaruhi vaskularisasi uterus. | id |