Analisis Pola Spasial Urbanisasi dan Perkembangan Wilayah di Koridor Mega Urban Jakarta-Bandung.
View/ Open
Date
2017Author
Fahrizal, Erin Guntari
Rustiadi, Ernan
Mulya, Setyardi Pratika
Metadata
Show full item recordAbstract
Fenomena urbanisasi, suburbanisasi, dan konurbasi di koridor mega urban
Jakarta-Bandung disebabkan karena pertumbuhan penduduk yang terus meningkat
tiap tahunnya. Selain timbulnya masalah kependudukan, kepadatan dan
pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali dapat menimbulkan berbagai
masalah sosial dan ekonomi seperti meningkatnya angka pengangguran,
kemiskinan, dan ketidakmerataan. Berdasarkan hal tersebut diperlukan analisis
spasial terkait pola urbanisasi Jakarta-Bandung sebagai acuan dalam
pengembangan koridor mega urban Jakarta-Bandung ke depannya. Penelitian ini
bertujuan untuk mengidentifikasi pola perubahan sebaran kepadatan dan
pertumbuhan penduduk di koridor mega urban Jakarta-Bandung, mengidentifikasi
pola sebaran indeks perkembangan wilayah di kawasan tersebut, dan zonasi
wilayah. Metode yang digunakan pada penelitian ini meliputi analisis skalogram,
analisis spatial clustering, dan analisis data spasial. Kepadatan penduduk di
koridor mega-urban Jakarta-Bandung mengalami peningkatan dari tahun 2003
hingga tahun 2014. Pola perubahan sebaran kepadatan penduduk mengikuti
jaringan jalan tol dan jalan nasional yakni Tol Cipularang dan Jalur Puncak. Di
sisi lain, pertumbuhan penduduk di sepanjang koridor Jakarta-Bandung meningkat
dari tahun 2003 hingga tahun 2011 lalu menurun dari tahun 2011 hingga tahun
2014. Indeks Perkembangan Kecamatan (IPK) di koridor mega urban Jakarta-
Bandung juga mengalami perluasan dan peningkatan dari tahun 2003 hingga
tahun 2014. Pada wilayah studi dapat dilakukan beberapa skenario pewilayahan
pembangunan berdasarkan kehomogenan karakteristik wilayah.