dc.description.abstract | Model WRF-Chem merupakan salah satu model pencemaran udara yang
menggabungkan faktor meteorologi dengan kimia atmosfer secara simultan
(online coupled), namun perlu pemilihan skema parameter yang sesuai dengan
wilayah kajian. Tujuan dari penelitian ini adalah mengevaluasi penggunaan
WRF-Chem serta menguji sensitivitas skema dari parameterisasi fisik Planetary
Boundary Layer (PBL) di Jakarta. Pada penelitian ini skema yang digunakan
adalah skema Yonsei University (YSU) dan skema Mellor Yamada Janjic (MYJ).
Hasil analisis regresi suhu udara luaran model dengan suhu udara observasi pada
5 titik pengamatan di Jakarta memiliki R2 0.5-0.6 untuk bulan Febaruari dan 0.5-
0.9 untuk bulan Agustus. Luaran model kecepatan angin menunjukkan model
masih overestimate, namun memiliki fluktuasi rata-rata harian yang mendekati
hasil observasi. Nilai konsentrasi PM10 luaran model masih underestimate
terhadap hasil observasi. Analisis sensitivitas parameter MYJ dan YSU terhadap
nilai rata-rata diurnal konsentrasi PM10 menggunakan The Standardised
Regression Coefficients (SRC) menunjukkan bahwa skema MYJ memiliki nilai
indeks lebih tinggi dibandingkan skema YSU, sehingga dapat dianggap lebih
mendekati nilai observasi terumatam pada bulan Agustus. Perbandingan
ketinggian PBL level 1 dari kedua skema menunjukkan bahwa pagi menjelang
siang, PBL skema MYJ lebih rendah daripada YSU, sedangkan setelah tengah
hari hingga pagi berikutnya nilai PBL MYJ lebih besar dari YSU. | id |