Show simple item record

dc.contributor.advisorRisdiyanto, Idung
dc.contributor.authorNivo, Sherly Gustia
dc.date.accessioned2018-01-29T05:18:24Z
dc.date.available2018-01-29T05:18:24Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/89636
dc.description.abstractLahan gambut lebih rentan terhadap kebakaran dari pada tanah mineral karena terdiri dari lapisan organik. Pemantauan kebakaran hutan dan lahan terutama lahan gambut dapat dilakukan dengan memanfaatkan remote sensing. Pemantauan dilakukan dengan menyediakan informasi tingkat kerawanan kebakaran berdasarkan parameter fisik yang diturunkan dari data satelit. Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh peta tingkat kerawanan kebakaran di PT. Bumi Sawit Sejahtera (BSS) sebagai salah satu upaya pencegahan kebakaran hutan dan lahan. Parameter fisik yang diturunkan dari data satelit yang digunakan untuk pembuatan zonasi antara lain suhu permukaan, tutupan lahan, kemiringan lahan, indeks vegetasi, dan indeks kelembaban. Jenis tutupan lahan di PT. BSS sebagai wilayah kajian dibedakan menjadi tutupan semak, belukar, lahan terbuka, dan hutan sekunder dan telah divalidasi melalui pengambilan data lapang. Nilai suhu permukaan yang diturunkan dari data satelit adalah 25.3oC sampai 39.6oC, nilai suhu udara adalah 17.4oC sampai 38.5oC, nilai kelembaban relatif 42% sampai 95%, nilai indeks vegetasi (NDVI) adalah -0.1 sampai 0.62, dan nilai indeks kelembaban adalah -0.16 sampai 0.45. Penentuan zona tingkat kerawanan dengan cara memberikan bobot pada parameter yang mempengaruhi dan memberikan skor untuk setiap interval di semua parameter. Skor terkecil (1) diberikan untuk kelas yang menunjukkan kerawanan tertinggi terhadap kebakaran dibandingkan skor di bawahnya, dan skor terbesar (5) untuk kelas tidak rawan. Zona yang diperoleh pada wilayah kajian terdapat tiga tingkat kerawanan kebakaran yaitu tingkat sangat rawan, rawan, dan sedang, dengan tingkat kerawanan yang dominan adalah tingkat kerawanan sedang (5272.8 ha / 52.4%) dan rawan (4034.9 ha / 40.1%), dan tingkat kerawanan yang paling sedikit terdapat di wilayah kajian adalah tingkat sangat rawan (744.5 ha / 7.4%). Berdasarkan kondisi di lapangan, tutupan lahan belukar memiliki tingkat kerawanan tertinggi karena memiliki suhu permukaan yang tinggi, kelembaban yang rendah dan kecepatan angin yang cenderung rendah.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcGeophysicsid
dc.subject.ddcEnvironmentologyid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcKalimantan Baratid
dc.titleZonasi Tingkat Kerawanan Kebakaran di Lahan Gambut (Studi Kasus : PT. Bumi Sawit Sejahtera - Kalimantan Barat).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordgambutid
dc.subject.keywordparameter fisikid
dc.subject.keywordpenginderaan jauhid
dc.subject.keywordzonasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record