Pemanfaatan Luaran Model Subseasonal to Seasonal untuk Prediksi Curah Hujan berdasarkan Parameter Udara Atas
Abstract
Subseasonal to Seasonal (S2S) merupakan periode prediksi cuaca/iklim yang dikembangkan untuk menutup kesenjangan antara prakiran cuaca harian dan prediksi iklim musiman. Pada penelitian ini, prediksi curah hujan pada periode S2S diuji di wilayah Jawa Timur. Perancangan model prediksi memanfaatkan data parameter udara atas pada ketinggian 200 mb dan 850 mb sebagai prediktor. Data tersebut diperoleh dari luaran model GCM yang dikhususkan untuk mensimulasi prediksi pada periode S2S. Metode yang digunakan untuk membangun prediksi yaitu skema pemodelan Reanalysis (RAN) yang dimodifikasi melalui penambahan analisis multivariate. RAN merupakan metode alternatif selain Model Output Statistic dan Perfect Prog, dimana proses penyusunan model dilakukan dengan melibatkan data reanalisis sebagai bagian dari proses perhitungan. Kombinasi peubah bebas diurutkan menggunakan Canonical Correlation Analysis sebelum digunakan pada metode modifikasi RAN. Hasil analsis menunjukan bahwa ensemble dari empat kemungkinan prediksi mampu mengikuti pola dan sebaran curah hujan aktual. Uji Root Mean Square Error dari masing-masing periode menunjukkan bahwa sebaran tingkat kesalahan pada keempat periode tidak berbeda secara nyata, dengan kisaran nilai antara -2 hingga 5. Berdasarkan hasil perbandingan kombinasi prediktor, setiap penambahan jumlah peubah bebas dalam model prediksi tidak selalu meningkatkan keakuratan prediksinya.