dc.description.abstract | Saat ini beberapa daerah kebutuhan airnya lebih besar dari ketersediaan airnya. Ketersediaan air yang jumlahnya sedikit disebabkan oleh perubahan lahan. Hal ini menyebabkan kondisi sumber daya air menjadi tidak seimbang, sehingga menimbulkan potensi bencana banjir dan kekeringan. Oleh sebab itu dilakukan penghitungan kebutuhan dan ketersediaan air untuk menilai status sumber daya air. Metode yang digunakan untuk mengetahui status sumber daya air yaitu neraca air. Metode ini terdiri dari komponen input dan output. Ketersediaan air sebagai komponen input dihitung berdasarkan debit andalan Sub DAS Madiun; sementara itu, komponen output diperoleh dari hasil analisis kebutuhan air domestik, industri dan pertanian. Hasil riset ini menunjukkan bahwa neraca air Sub DAS Madiun mengalami surplus air tahun 2011 dan 2013. Berdasarkan perhitungan neraca air, kebutuhan air tertinggi yaitu kebutuhan air pertanian. Sedangkan, kebutuhan air terendah yaitu kebutuhan air domestik. Penilaian status sumber daya air tiap bulan di Sub DAS Madiun bernilai dominan yaitu 3. Kondisi ini menunjukkan wilayah tersebut mengalami stres air tinggi (high stress). Informasi mengenai status sumber daya air tersebut dapat digunakan untuk merencanakan pembangunan berkelanjutan dengan memperhatikan tata ruang DAS, sistem pertanian dan mengelola lebih baik sektor lainnya. Adanya bendungan juga membantu tersedianya air ketika kekeringan. | id |