dc.description.abstract | Tujuan penelitian ini adalah tentang perbandingan organ reproduksi
individu dari beberapa kadaver pithon dan untuk mengetahui penyusutan organ
reproduksi setelah disimpan dalam larutan formalin 10%. Data tentang
perbandingan struktur anatomi organ reproduksi berdasarkan kadaver sanca
individu dari Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta (TMII). Penelitian ini
meliputi data tentang posisi dan lokasi organ reproduksi dari 6 jenis spesies yang
berbeda yaitu 4 individu jantan jantan yang terdiri dari pyhon Ball (Sanca
regius), pyhon Burma (Phyton Mollurus), sanca hitam putih (Leiosanca hosera) ,
White lipped sanca (Leiosanca albertisi) dan 2 betina yang terdiri dari Karpet
sanca (Morelia Spilota) dan Timor sanca (Malayopyton Timoriensis).
Pengukuran kadaver ular termasuk panjang tubuh yang diukur dari kepala
sampai ekor dan panjang ekor. Penghitungan kulit kepala ventral dimulai dari
sisik kloaka sampai kantung empedu perut. Penentuan kandung empedu, testis,
ginjal, deferen, kloaka dan hemipenisik ular ditentukan oleh skala ventral.
Sedangkan posisi organ hemipenis ditentukan berdasarkan perhitungan sisik
ekor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa panjang data dan ketebalan organ
yang telah diformalkan, dilakukan empat pengukuran dengan interval satu bulan
pada hari 1, 3, 8, dan 32. Studi ini menunjukkan bahwa tidak ada perbedaan
struktur anatomi organ reproduksi di enam ular tapi perbedaan ukuran dan
panjang organ tubuhnya secara anatomi mempengaruhi posisinya pada
perhitungan skala ventral. Organ reproduksi yang dimasukkan ke dalam
formalin 10% mengalami perubahan ukuran sehingga mencapai tahap stabil
pada hari ketiga semua organ. Penyusutan organ berkisar antara 0% sampai -
50% dari hari ke 1 sampai hari ke-32. | id |