Infestasi Lalat Tabanidae Di Dua Desa Penyangga Taman Nasional Ujung Kulon Dan Potensinya Sebagai Vektor Trypanosomiasis Pada Badak Jawa
View/ Open
Date
2017Author
Kalbuadi, Zaenal Gesit
Hadi, Upik Kesumawati
Khairani, Kurnia Oktavia
Metadata
Show full item recordAbstract
Badak jawa saat ini terancam punah. Populasi badak jawa di Taman Nasional
Ujung Kulon (TNUK) yang ada saat ini hanya 60 individu. Prevalensi
trypanosomiasis di dua desa penyangga TNUK adalah 90%. Penyakit ini ditularkan
oleh lalat Tabanidae. Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari keragaman
spesies Tabanidae, dan untuk menganalisis hubungan jumlah lalat Tabanidae
dengan curah hujan di desa penyangga Taman Nasional Ujung Kulon. Pengambilan
sampel dilakukan lima kali pada bulan Januari - Juni 2016 di Desa Rancapinang
dan Ujung Jaya dengan menggunakan Nzi trap di setiap desa selama 5-10 hari
pengumpulan. Identifikasi dilakukan dengan menggunakan mikroskop stereo
dengan panduan kunci taksonomi dari Stekhoven (1926). Hasil penelitian
menunjukkan bahwa dari 2781 lalat Tabanidae yang terkumpul ada 32 spesies, lima
spesies di antaranya termasuk spesies dominan yaitu Tabanus megalops (80.62%),
T. striatus (5.65%), T. tristis (2.79%), T. rubidus (3.06%) dan Haematopota
truncata (2.66%). Curah hujan sebulan sebelum penangkapan memiliki hubungan
kuat dan signifikan dengan total rata-rata lalat Tabanidae bulan berikutnya. Lalat
Tabanidae memiliki potensi rendah sebagai vektor trypanosomiasis pada badak
jawa karena lokasinya terbatas dan terbatas pada tingkat kelangsungan hidup
Trypanosoma evansi. Meskipun demikian, potensi tersebut dapat meningkat karena
faktor-faktor tertentu, seperti pengaruh angin dan masuknya kerbau-kerbau dari
desa penyangga ke daerah jelajah badak jawa.