Dinamika Kasus Gigitan Anjing dan Kejadian Rabies di Kota Pekanbaru Tahun 2010-2015
View/ Open
Date
2017Author
Saukhan, Ghiandra Naufal Syazily
Murtini, Sri
Sari, Faralinda
Metadata
Show full item recordAbstract
Rabies merupakan zoonosis yang endemis di Indonesia. Provinsi Riau
merupakan daerah endemis rabies sejak ditemukannya pertama kali pada tahun
1975. Pekanbaru merupakan ibukota Provinsi Riau dengan angka kejadian kasus
rabies tertinggi. Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui dinamika
kasus rabies akibat gigitan anjing di Pekanbaru tahun 2010-2015 agar dapat
memberikan masukan dalam pengendalian penyakit. Penelitian dilakukan dengan
melakukan analisis data yang didapatkan dari Dinas Peternakan dan Kesehatan
Hewan Provinsi Riau. Hasil analisis data menunjukkan bahwa kasus gigitan anjing
yang terjadi di Kota Pekanbaru tahun 2010-2015 berfluktuatif dan satu ekor anjing
dapat menggigit lebih dari satu orang. Jumlah anjing yang hilang cenderung
meningkat, selain itu jumlah anjing yang bebas observasi juga mengalami
peningkatan. Data hasil pemeriksaan laboratorium juga menunjukkan bahwa hasil
positif rabies dari tahun 2010-2015 mengalami penurunan namun masih banyak
ditemukan sampel yang lisis sehingga tidak dapat dilakukan pemeriksaan. Dinas
Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau telah melakukan pengendalian
rabies dengan vaksinasi, namun tidak diketahui jumlah hewan yang telah
divaksinasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa program pengendalian rabies
dengan vaksinasi yang telah dilakukan mampu menurunkan jumlah hewan yang
positif rabies di Kota Pekanbaru. Perlu dilakukan penyuluhan pada masyarakat
mengenai kewaspadaan terhadap rabies dengan menangkap anjing yang menggigit.
Petugas laboratorium juga perlu meningkatkan keahliannya dalam melakukan
pemeriksaan rabies.