Show simple item record

dc.contributor.advisorAndriyanto
dc.contributor.advisorManalu, Wasmen
dc.contributor.authorYulianzah, Diki
dc.date.accessioned2018-01-12T02:20:12Z
dc.date.available2018-01-12T02:20:12Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/89084
dc.description.abstractGangguan kesuburan sering dialami oleh wanita usia produktif di Indonesia. Jamu atoke merupakan jamu yang secara empiris diyakini dapat memperbaiki kesuburan pada wanita. Penelitian ini bertujuan mempelajari efek pemberian jamu atoke sebelum periode kebuntingan pada perbaikan gambaran darah merah tikus betina. Sebanyak 18 ekor tikus betina dibagi ke dalam 3 kelompok perlakuan dengan 6 ulangan, yaitu kontrol (tidak diberi jamu atoke), perlakuan JAD (diberi jamu atoke konsentrasi 2.5%), dan perlakuan JAL (diberi jamu atoke konsentrasi 5%). Jamu atoke diberikan selama 30 hari melalui air minum. Variabel yang diamati antara lain jumlah sel darah merah (BDM), nilai hematokrit (PCV), dan hemoglobin (Hb). Pengambilan sampel darah dilakukan pada periode awal (hari ke-8) dan akhir (hari ke-16) kebuntingan. Data yang diperoleh diuji ANOVA dan dilanjutkan uji Tukey dengan tingkat kepercayaan 95%. Korelasi antara BDM, PCV, dan Hb diuji regresi linear. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kelompok kontrol memiliki jumlah BDM, PCV, dan Hb paling rendah dibandingkan dengan kelompok lainnya, sedangkan kelompok perlakuan JAL memiliki nilai tertinggi. Jumlah BDM semua kelompok perlakuan berbeda secara signifikan (p<0.05) pada periode akhir kebuntingan. Nilai PCV kelompok JAD dan JAL tidak berbeda secara signifikan (p>0.05). Kadar hemoglobin kedua kelompok ini juga tidak berbeda secara siginifikan (p>0.05) pada periode akhir kebuntingan. Hasil analisis regresi linear menunjukkan bahwa BDM, PCV, dan Hb memiliki korelasi positif dan menghasilkan nilai koefisien determinasi (r2) yang cukup tinggi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa pemberian jamu atoke konsentrasi 2.5% dan konsentrasi 5% dapat meningkatkan jumlah BDM, nilai PCV, dan kadar Hb. Konsentrasi efektif jamu atoke adalah konsentrasi 2.5%.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcPharmacologyid
dc.subject.ddcHerbid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleEfektivitas Pemberian Jamu Atoke sebelum Periode Kebuntingan pada Perbaikan Gambaran Darah Merah Tikus Betina (Rattus norvegicus).id
dc.typeUndergraduate Thesisid
dc.subject.keywordtikus betinaid
dc.subject.keywordjamu atokeid
dc.subject.keywordjumlah sel darah merahid
dc.subject.keywordhematokritid
dc.subject.keywordhemoglobinid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record