Studi Vitality Kota Sebagai Dasar Revitalisasi Kota Banjarmasin Kalimantan Selatan Berbasis Waterfront city.
Abstract
Kota Banjarmasin banyak dilewati oleh sungai besar maupun sungai kecil
sehingga kota ini dikenal dengan sebutan Kota Seribu Sungai. Seiring dengan
pertambahan penduduk dan kebutuhan ruang akan tempat tinggal, manusia
cenderung mengubah suatu tempat termasuk diantaranya bantaran sungai dan
lingkungan sekitar sungai menjadi tempat tinggal mereka yang seharusnya bebas
dari pembangunan. Hal ini mengakibatkan sungai – sungai di Kota Banjarmasin
secara perlahan menjadi kumuh dan kehilangan fungsinya. Penelitian ini bertujuan
untuk 1) mengidentifikasi kebutuhan dasar masyarakat di Kota Banjarmasin; 2)
mengidentifikasi dan menganalisis potensi vitality Kota Banjarmasin; dan 3)
memberikan rekomendasi revitalisasi Kota Banjarmasin berbasis waterfront city
berdasarkan penilaian vitality kota. Analisis dilakukan menggunkaan analisis
deskripsi, analisis persepsi masyrakat, analisis mental map dan analisis fungsi
keteritorialan atau kebutuhan antroposentrik. Mengacu pada program pemerintah
dalam upaya revitalisasi sempadan sungai di Kota Banjarmasin, penelitian ini
menilai bahwa potensi vitality kota perlu dikaji lebih dalam untuk mengatahui
potensi apa yang dapat dikembangkan dan harus dipertahankan dalam revitalisasi
di Kota Banjarmasin. Menurunnya fungsi kota dalam memenuhi kebutuhan
biofisik maupun antroposentrik membuktikan bahwa nilai vitality Kota
Banjarmasin saat ini berkurang. Berdasarkan hasil analisis potensi vitality dan
keteritorialan didapatkan bahwa nilai yang paling signifikan adalah keindahan
lanskap (arsitektur) dan diikuti dengan nilai ekonomi. Elemen – elemen mental map
di lokasi penelitian juga dapat ditemukan dengan jelas, sehingga faktor legibility di
Kota Banjarmasin dapat dikategorikan tinggi. Rekomendasi disusun berdasarkan
hasil ketiga analisis dan menjadi dasar konsep revitalisasi Kota Banjarmasin yang
berbasis waterfront city.
Collections
- UT - Landscape Architecture [1258]