dc.description.abstract | Agroforestri merupakan sebuah sistem pengelolaan lahan yang mengkombinasikan produksi pertanian, peternakan dengan tanaman kehutanan. Sistem penggunaan lahan agroforestri di Propinsi Maluku Utara mencampurkan banyak jenis tanaman dengan aren (Arenga pinnata Merr) sebagai tanaman utama. Salah satu sentra agroforestri berbasis aren adalah Kabupaten Halmahera Selatan. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi bentuk pengelolaan agroforestri berbasis aren, menghitung kontribusi agroforestri terhadap pendapatan rumah tangga dan menyusun strategi untuk pengembangan agroforestri berbasis aren di Kabupaten Halmahera Selatan.
Penelitian dilaksanakan di Desa Kampung Makian, Kecamatan Bacan Selatan, Kabupaten Halmahera Selatan pada bulan Januari sampai Maret 2015. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi dan inventarisasi tanaman yang diusahakan petani. Analisis data menggunakan analisis deskriptif, analisis pendapatan rumah tangga, analisis SWOT (strengths, weakness, opportunity dan threats) dan analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pengelolaan agroforestri memiliki kontribusi tinggi terhadap pendapatan rumah tangga mencapai 97.40% – 99.85%. Perhitungan skor matrik EFAS dan IFAS pengelolaan agroforestri berbasis aren Desa Kampung Makian, Kecamatan Bacan Selatan berada pada posisi kuadran II (0.12 ; –0.68). Pengelolaan agroforestri aren pada prinsipnya dapat dikembangkan, dengan memanfaatkan kekuatan dari faktor internal untuk menghindari ancaman–ancaman dari faktor eksternal. Strategi prioritas yang dipilih dalam peneltian ini sebagai berikut: (1) sosialisasi kesadaran lingkungan dan pemahaman tentang manfaat agroforestri, (2) membentuk dan mengembangkan pola agroforestri dengan penerapan teknologi untuk peningkatan produktifitas lahan yang dikelola petani, (3) mempertahankan dan melakukan peningkatan kualitas produk, (4) membentuk dan memperkuat kelompok tani sehingga mampu melakukan seluruh aspek pengelolaan agroforestri seperti pembibitan, penanaman, pemeliharaan, pemanenan, pengolahan dan pemasaran secara baik, dan (5) membuka dan mempermudah akses pasar sebesar–besarnya untuk untuk petani dapat lebih luas dalam memasarkan hasil kebun yang dikelolanya. | id |