dc.description.abstract | Pembangunan infrastruktur merupakan aspek penting dalam pertumbuhan
ekonomi. Pembangunan infrastruktur yang baik akan menjamin efisiensi,
memperlancar pergerakan barang dan jasa, dan meningkatkan nilai tambah
perekonomian, dan juga sebagai faktor pendorong produktivitas daerah. Tujuan
utama pembangunan ekonomi wilayah adalah untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi suatu wilayah dan juga melakukan pertumbuhan yang merata antar
wilayah sehingga tumbuh dan berkembang secara bersama dan merata. Dalam
mengatasi atau mengurangi ketimpangan pembangunan wilayah dapat dilakukan
dengan menyediakan sarana dan prasarana infrastruktur yang merata. Hal ini akan
menyebabkan timbulnya titik tumbuh pertumbuhan ekonomi baru, sehingga
wilayah-wilayah lain akan ikut tumbuh dan berkembang secara bersamaan sesuai
dengan potensi wilayah masing-masing.
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat ketimpangan antar
wilayah, mengidentifikasi ketersediaan infrastruktur di setiap Kabupaten/kota
serta menganalisis pengaruh ketersediaan infrastruktur terhadap ketimpangan
wilayah di Provinsi Aceh. Metode analisis yang digunakan adalah Indeks
Williamson, Skalogram dan Data Panel.
Hasil penelitian dengan perhitungan Indeks Williamson menunjukkan
bahwa tingkat ketimpangan wilayah di Provinsi Aceh selama kurun waktu 5 tahun
mengalami tren menurun, sejak tahun 2011 nilai indeks sebesar 0,46 turun
menjadi 0,40 pada tahun 2015, terjadi perubahan nilai indeks sebesar -0,05. Ratarata
nilai Indeks Williamson sejak tahun 2011 sampai dengan 2015 adalah 0,43.
Berdasarkan hasil analisis skalogram terdapat dua kabupaten yang memenuhi
hirarki I yaitu Kabupaten Pidie dan Kabupaten Aceh Barat Daya. Pada hirarki II
terdapat 11 kabupaten/kota yaitu Kota Banda Aceh, Kabupaten Aceh Besar,
Kabupaten Pidie Jaya, Kabupaten Bireuen, Kabupaten Aceh Utara, Kabupaten
Aceh Timur, Kabupaten Aceh Tamiang, Kota Sabang, Kabupaten Aceh Jaya,
Kabupaten Aceh Selatan, dan Kabupaten Gayo Lues. Hirarki III terdapat sepuluh
kabupaten/kota di Aceh yaitu Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kabupaten Aceh
Barat, Kabupaten Nagan Raya, Kota Subussalam, Kabupaten Aceh Singkil,
Kabupaten Simeulue, Kabupaten Bener Meriah, Kabupaten Aceh Tengah dan
Kabupaten Aceh Tenggara.
Hasil estimasi Data Panel menunjukkan bahwa secara statistik variabel
yang signifikan dapat mempengaruhi ketimpangan pembangunan ekonomi
wilayah di Provinsi Aceh adalah variabel listrik dan variabel pendidikan,
sedangkan variabel yang tidak berpengaruh signifikan adalah jalan dan variabel
kesehatan. Variabel yang berpengaruh negatif adalah jalan, listrik dan pendidikan,
sedangkan variabel kesehatan berpengaruh positif terhadap ketimpangan
pembangunan ekonomi wilayah di Provinsi Aceh. | id |