dc.description.abstract | Belakangan ini terdapat fenomena ekonomi politik yang sangat mencolok di
dunia. Dimana negara-negara di dunia berlomba-lomba melakukan integrasi
ekonomi baik pada level bilateral, regional dan multilateral. Perekonomian dunia
yang berkembang pesat, keterbatasan sumberdaya, serta minimnya faktor-faktor
produksi menjadi penyebab munculnya integrasi ekonomi. Selain itu
kecenderungan negara-negara maju untuk melakukan perjanjian bilateral dengan
negara-negara berkembang juga menjadi salah satu penyebab meningkatnya
integrasi ekonomi antar negara ini. Disisi lain, saat ini negara-negara berkembang
juga sedang mencoba untuk menyejajarkan diri dengan negara-negara lain yang
lebih maju dengan menjalin kerjasama ekonomi dengan negara maju.
Jepang merupakan salah satu negara maju yang gencar melakukan integrasi
ekonomi dengan negara-negara berkembang. Integrasi ekonomi Jepang dengan
negara-negara berkembang terutama dilakukan dengan negara-negara di kawasan
Asia Tenggara dalam kerangka Japan Economic Partnership Agreement (JEPA).
Negara-negara di Asia Tenggara yang telah menandatangani perjanjian bilateral
dengan Jepang dalam kerangka JEPA tersebut yaitu Singapura, Malaysia, Filipina,
Thailand, Indonesia, dan Brunei Darussalam, yang disebut negara mitra JEPA.
Pelaksanaan JEPA diharapkan dapat memberikan sinyal positif bagi kinerja
perdagangan Jepang dan negara-negara mitra JEPA, khususnya ekspor negara mitra
JEPA ke Jepang. Kenyataannya pertumbuhan ekpor Jepang ke negara mitra JEPA
setelah perjanjian JEPA lebih besar dibandingkan dengan pertumbuhan ekspor
negara mitra JEPA ke Jepang.
Dampak positif perjanjian JEPA akan dirasakan oleh sektor yang
komoditasnya diekspor langsung ke Jepang. Sektor perikanan adalah salah satu
sektor yang komoditasnya menjadi unggulan ekspor negara-negara mitra JEPA ke
Jepang. Negara mitra JEPA yang mengandalkan komoditas perikanan sebagai
komoditas unggulan ekspor ke Jepang adalah Indonesia, Thailand, dan Filipina.
Komoditas perikanan yang menjadi unggulan ekspor negara-negara mitra JEPA ke
Jepang adalah tuna, udang, dan rumput laut. Namun, Tren ekspor perikanan
terhadap GDP Indonesia, Thailand, dan Filipina tahun 2006-2015 menunjukkan
tren yang menurun. Penurunan pangsa perdagangan terhadap GDP di duga karena
ketatnya persaingan dengan negara-negara lain yang memiliki struktur ekspor yang
mirip (Novianti, 2013). Oleh karena itu, dampak perjanjian JEPA terhadap tiga
negara mitra JEPA ini menarik untuk dikaji, terutama terkait dengan daya saingnya
pada komoditas unggulan ekspor perikanan ke Jepang. Analisis daya saing
komoditas unggulan ekspor perikanan Indonesia, Thailand, dan Filipina di pasar
Jepang dianalisis dengan menggunakan Revealed Comparative Advantage (RCA).
Data yang digunakan adalah data time series nilai ekspor komoditas perikanan
(tuna, udang, dan rumput laut) Indonesia, Thailand, dan Filipina ke Jepang selama
20 tahun dari 1996-2015. Berdasarkan analisis RCA, setelah diberlakukannya
perjanjian JEPA daya saing komoditas tuna dan rumput laut negara mitra JEPA di
pasar Jepang meningkat, atau dengan kata lain perjanjian JEPA mampu
meningkatkan daya saing komoditas tuna dan rumput laut negara mitra JEPA di
pasar Jepang. Namun, setelah diberlakukannya perjanjian JEPA daya saing
komoditas udang Filipina di pasar Jepang terus melemah, atau dengan kata lain
perjanjian JEPA tidak mampu meningkatkan daya saing komoditas udang Filipina
di pasar Jepang. Sementara bagi Indonesia dan Thailand, setelah diberlakukannya
perjanjian JEPA daya saing komoditas udang kedua negara meningkat, atau dengan
kata lain perjanjian JEPA mampu meningkatkan daya saing komoditas udang
Indonesia dan Thailand di pasar Jepang.
Kinerja ekspor suatu negara ternyata tidak hanya dipengaruhi oleh aspek
tarif dan non tarif tetapi juga oleh banyak seperti tingkat GDP suatu negara,
populasi, jarak ekonomi antar negara, dan variabel makro ekonomi lainnya. Selain
itu, semakin hilangnya hambatan tarif sebagai konsekuensi dari liberalisasi
perdagangan membuat fasilitas perdagangan seperti infrastruktur dan kelembagaan
menjadi penting dalam perdagangan. Oleh karena itu penting untuk melihat
pengaruh aspek-aspek tersebut terhadap aliran perdagangan komoditas perikanan
negara-negara mitra JEPA ke Jepang. Apabila kinerja aspek-aspek tersebut
ditingkatkan akan mampu meningkatkan kinerja ekspor perikanan Indonesia,
Thailand, dan Filipina di pasar Jepang. Analisis aliran perdagangan komoditas
unggulan ekspor perikanan negara mitra JEPA ke Jepang dianalisis dengan
menggunakan panel data dengan gravity model. Data yang digunakan adalah data
time series dan cross section ekspor komoditas perikanan (tuna, udang, dan rumput
laut) Indonesia, Thailand, dan Filipina ke Jepang selama 20 tahun dari tahun 1996-
2015. Berdasarkan hasil analisis didapatkan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi aliran perdagangan tuna negara mitra JEPA di pasar Jepang adalah
GDP per kapita Jepang, GDP per kapita negara mitra JEPA, jarak ekonomi, harga
eskpor, dan indeks transparansi kelembagaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
aliran perdagangan udang negara mitra JEPA di pasar Jepang adalah populasi
Jepang, populasi negara mitra JEPA, indeks infrastruktur negara mitra JEPA, jarak
ekonomi, dan indeks transparansi kelembagaan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
aliran perdagangan rumput laut mitra JEPA di pasar Jepang adalah GDP negara
mitra JEPA, indeks infrastruktur negara mitra JEPA, harga ekspor, populasi negara
mitra JEPA, dan dummy perjanjian JEPA.
Berdasarkan hasil estimasi pada komoditas tuna dan udang, Dummy JEPA
tidak signifikan mempengaruhi aliran perdagangan kedua komoditas tersebut. Hal
ini mengindikasikan bahwa perjanjian JEPA tidak memberikan dampak yang
berarti bagi peningkatan volume ekspor komoditas tuna dan udang negara mitra
JEPA di pasar Jepang. Sementara itu, hasil estimasi pada komoditas rumput laut
menunjukkan bahwa dummy JEPA berpengaruh negatif terhadap aliran
perdagangan komoditas rumput laut negara mitra JEPA di pasar Jepang. Hal ini
menunjukkan bahwa perjanjian JEPA antara negara mitra JEPA dengan Jepang
justru berdampak pada penurunan volume ekspor komoditas rumput laut negara
mitra JEPA di pasar Jepang. | id |