Show simple item record

dc.contributor.advisorKusnadi, Nunung
dc.contributor.advisorRachmina, Dwi
dc.contributor.authorAmir, Ayu Anisa
dc.date.accessioned2018-01-08T06:10:53Z
dc.date.available2018-01-08T06:10:53Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88660
dc.description.abstractPengetahuan dan kemampuan organisasi petani akan lebih berkembang dengan adanya sikap sikap orientasi kewirausahaan (McElwee 2005). Namun yang menjadi kendala dalam meningkatkan orientasi kewirausahaan petani di Indonesia salah satunya adalah lingkungan (Abimbola & Agboola 2011). Suatu lingkungan dibentuk oleh faktor kebijakan pemerintah yang dapat menjadi faktor pendukung maupun faktor penghambat bagi suatu usaha (McElwee & Bosworth 2010). Perbedaan kebijakan pemerintah terhadap suatu lingkungan mengakibatkan perbedaan ketersediaan sumberdaya hingga berdampak pada pengambilan keputusan serta tindakan petani dalam berwirausahatani. Seperti yang terjadi pada petani persawahan irigasi dan tadah hujan, bahwa persawahan irigasi masih menjadi fokus penting pemerintah, terbukti dengan program pembangunan pertanian yang dikeluarkan lebih ditujukan pada pengembangan pertanian persawahan irigasi. Hal ini diduga akan berpengaruh terhadap sikap keinovasian, proaktif serta keberanian petani dalam mengambil resiko. Adanya program pembangunan pertanian mengindikasikan keinovasian, proaktif serta keberanian mengambil resiko petani terhambat. Hal tersebut menjadi dasar dari penelitian orientasi kewirausahaan petani pesawahan. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah menganalisis orientasi kewirausahaan petani persawahan irigasi dan tadah hujan, menganalisis pengaruh kebijakan pemerintah pada lingkungan irigasi dan tadah hujan terhadap orientasi kewirausahaan petani, serta melihat pengaruh orientasi kewirausahaan berpengaruh terhadap perspektif kinerja usaha petani irigasi dan tadah hujan. Sebanyak 200 responden, diambil dengan teknik purposive sampling. Kemudian dianalisis dengan PLS-PM (Partial Least Square Path Modeling) melalui second order construct type reflective first order, formative second order. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan pemerintah berupa program pembangunan pertanian pada wilayah persawahan masih sangat diperlukan dalam meningkatkan orientasi kewirausahaan petani, utamanya dalam sikap keinovatifannya. Terlihat bahwa orientasi kewirausahaan petani sawah irigasi lebih tinggi dari segi keinovatifan, utamanya dalam hal inovasi teknologi. Hal ini tidak terlepas dari dukungan pemerintah dalam menyediakan bantuan alat mesin pertanian yang banyak ditujukan pada petani persawahan irigasi. Sedangkan petani tadah hujan memiliki sikap proaktif dan keberanian mengambil resiko yang lebih tinggi, hal ini disebabkan oleh selama berusahatani petani sawah tadah hujan dihadapkan pada resiko yang lebih tinggi, utamanya dalam hal ketersediaan sumberdaya air. Kurangnya informasi pertanian yang berasal dari pemerintah dalam membantu petani mengatasi permasalahan ini menjadikan petani tadah hujan harus lebih aktif dalam mencari informasi. Orientasi kewirausahaan petani pada kedua wilayah berdampak positif pada perspektif kinerja usahatani mereka dimana pengaruh yang lebih tinggi terdapat pada petani persawahan tadah hujan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcEnterpreurial orientationid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcSULSELid
dc.titleOrientasi Kewirausahaan Petani Persawahan Irigasi dan Tadah Hujan di Kabupaten Sidrapid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordorientasi kewirausahaanid
dc.subject.keywordpetani sawahid
dc.subject.keywordPLS-PMid
dc.subject.keywordsecond orderid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record