Nilai Ekonomi Pemanfaatan By-Products Industri Gula di Pabrik Gula Gempolkrep, Mojokerto, Jawa Timur
View/ Open
Date
2017Author
Novianti, Relita
Syaukat, Yusman
Ekayani, Meti
Metadata
Show full item recordAbstract
Industri gula merupakan salah satu industri berbasis pertanian dengan
menjadikan tebu sebagai bahan baku untuk menghasilkan gula. Proses pengolahan
tebu menjadi gula menghasilkan produk sampingan (by-products) berupa ampas
tebu, tetes tebu, dan blotong yang apabila tidak diolah akan menimbulkan
pencemaran lingkungan. Seiring dengan upaya swasembada gula maka produksi
terhadap by-products gula juga akan semakin meningkat sehingga pengolahan dan
pemanfaatan terhadap by-products industri gula harus terus ditingkatkan.
Pada penelitian ini dilakukan identifikasi terhadap pola pemanfaatan byproducts
industri gula di PG Gempolkrep dan analisis terhadap nilai manfaat dari
by-products industri gula. Analisis yang pertama adalah analisis terhadap nilai
tambah yang diperoleh dari kegiatan pengolahan by-products yaitu blotong dan
tetes tebu dengan menggunakan metode Hayami. Analisis yang kedua ialah analisis
terhadap penghemataan biaya bahan bakar pabrik gula karena menggunakan ampas
tebu sebagai bahan bakar. Selain itu, penelitian ini melakukan analisis terhadap
dampak dan besarnya kerugian masyarakat akibat eksternalitas yang ditimbulkan
oleh pabrik bioetanol. Dari ketiga analisis tersebut dapat diperoleh total nilai
manfaat by-products industri gula di PG Gempolkrep.
Penelitian ini dilakukan di Pabrik Gula Gempolkrep yang berada di Desa
Gempolkrep, Kecamatan Gedeg, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur pada bulan
Mei – Juli 2016.Kemudian di lokasi yang berdekatan terdapat PT. Enero yang
merupakan pabrik pengolahan bioetanol. PT. Enero telah melakukan pemanfaatan
produk sampingan gula yang berupa tetes menjadi bioetanol.
By-products yang dihasilkan dalam proses pengolahan gula yaitu ampas tebu,
blotong, dan tetes tebu. Ampas tebu digunakan sebagai bahan baku alternatif
penghasil listrik. Blotong digunakan sebagai bahan baku pembuatan pupuk
kompos. Tetes tebu digunakan sebagai bahan baku pembuatan bioetanol.
Berdasarkan pola pemanfaatan yang dilakukan PG gempolkrep terhadap byproducts
industri gula, diperoleh bahwa nilai tambah dari pupuk kompos, bioetanol
relatif tinggi yaitu Rp 6.365.916.330 per tahun. Di samping itu, pengolahan ampas
tebu menjadi tenaga listrik dapat menghemat biaya listrik di pabrik gula dan
memberikan nilai tambah sebesar Rp 9.784.720.236 per tahun. Namun, pengolahan
molases menjadi bioetanol menimbulkan biaya eksternalitas yang ditanggung oleh
masyarakat sebesar Rp 77.719.520 per tahun. Dengan demikian, Total nilai manfaat
bersih dari by-products industri gula di PG Gempolkrep mencapai Rp
16.072.917.050 per tahun.
Collections
- MT - Economic and Management [2877]