Show simple item record

dc.contributor.advisorFalatehan, A Faroby
dc.contributor.advisorHariyoga, Himawan
dc.contributor.authorAstuti, Puji
dc.date.accessioned2018-01-08T04:41:03Z
dc.date.available2018-01-08T04:41:03Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88610
dc.description.abstractWujud dari otonomi daerah memberikan kewenangan yang lebih luas bagi pemerintah daerah untuk mengatur dan mengelola urusan pemerintahan serta menggali sumber PAD baik melalui pajak daerah maupun retribusi daerah. Salah satu pajak daerah adalah pajak restoran yang merupakan sumber penerimaan potensial yang perlu dikembangkan seiring dengan perkembangan restoran di Kota Bogor. Permasalahannya masih terdapat beberapa restoran yang belum menjadi wajib pajak sehingga masih terdapat potensi penerimaan pajak restoran. Hal ini menyebabkan adanya kesalahan dalam menetapkan target pajak restoran. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis potensi pajak restoran, mengkaji kinerja pajak restoran, menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi penerimaan pajak restoran dan menyusun strategi optimalisasi penerimaan pajak restoran di Kota Bogor. Data yang digunakan berasal dari data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh dari survei dan wawancara terhadap pihak pemerintah daerah dan pihak restoran. Pemilihan responden pemerintah daerah dilakukan secara sengaja dan kepada pihak restoran secara acak bertingkat pada restoran yang telah wajib pajak dan bukan wajib pajak di Kota Bogor. Data sekunder berasal dari pemerintah daerah khususnya Bapenda, BPS dan beberapa literatur. Metode analisis yang digunakan yaitu estimasi potensi pajak restoran, rasio efektifitas, rasio pertumbuhan, rasio kontribusi, analisis ECM serta analisis matriks IFAS, EFAS, IE, analisis SWOT dan analisis QSPM. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Pemkot Bogor mempunyai potensi pajak restoran pada tahun 2016 sebesar 122 milyar rupiah, kinerja penerimaan pajak restoran di Kota Bogor selama tahun 2005-2016 menunjukkan bahwa rata-rata tingkat efektivitas pajak restoran melebihi target pajak restoran, rata-rata laju pertumbuhan masih perlu ditingkatkan jika dibandingkan dengan pajak lain pada sektor pariwisata. Rata-rata kontribusi pajak restoran terhadap pajak daerah dan PAD paling besar jika dibandingkan dengan pajak lain pada sektor pariwisata. Hasil estimasi menunjukkan bahwa penerimaan pajak restoran dipengaruhi oleh variabel pertumbuhan ekonomi, jumlah wisatawan dan jumlah restoran sedangkan variabel inflasi tidak memiliki pengaruh yang signifikan pada model jangka panjang. Pada model jangka pendek penerimaan pajak restoran hanya dipengaruhi oleh jumlah wisatawan. Perumusan strategi yang dihasilkan dari analisa adalah meningkatkan manajemen pengelolaan pajak restoran dalam rangka pelayanan prima dan transparansi, menambah kualitas dan kuantitas SDM yang ditunjang penambahan sarana prasarana memadai, meningkatkan sosialisasi dan penyuluhan secara berkala untuk meningkatkan kesadaran masyarakat serta meningkatkan promosi wisata kuliner Kota Bogor untuk menarik minat wisatawanid
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRegional developmentid
dc.subject.ddcTax Revenueid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleStrategi Optimalisasi Penerimaan Pajak Restoran di Kota Bogor.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordKota Bogorid
dc.subject.keywordPajak Restoranid
dc.subject.keywordPendapatan Asli Daerahid
dc.subject.keywordStrategiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record