Show simple item record

dc.contributor.advisorAsmarantaka, Ratna Winandi
dc.contributor.advisorSuharno
dc.contributor.authorMalau, Leo Rio Ependi
dc.date.accessioned2018-01-08T04:37:09Z
dc.date.available2018-01-08T04:37:09Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88594
dc.description.abstractProduksi susu Indonesia sampai saat ini masih belum mampu memenuhi kebutuhan konsumsi susu dalam negeri. Disisi lain, peternakan sapi perah di Indonesia didominasi oleh peternakan rakyat dengan ciri-ciri skala usaha kecil, produktivitas rendah dan kondisi manajemen budidaya yang masih tradisional serta kurang memadai. Upaya meningkatkan produktivitas, efisiensi dan dayasaing usahatani dapat dilakukan melalui pengembangan kelembagaan pertanian (Anantanyu 2009). Kelembagaan pertanian yang berperan penting dalam pengembangan peternakan sapi perah di Indonesia yaitu koperasi susu. Koperasi susu memiliki peran yang besar dalam pemasaran susu dan peningkatan produktivitas serta membantu akses permodalan peternak (Sulastri dan Maharjan 2002; Simelane 2011). Peran koperasi susu dalam pengembangan usahaternak sapi perah terlihat dari beberapa layanan usaha yang disediakan oleh koperasi seperti pembinaan peternak, penyedia fasilitas kredit, penyediaan pakan konsentrat, penyediaan mineral, obat-obatan dan vitamin, pelayanan medis ternak, inseminasi buatan (IB), pemasaran susu serta fasilitator dan mediator bantuan pemerintah. Besarnya peran koperasi susu dalam agribisnis susu di Indonesia berimplikasi bahwa pengoptimalan peran koperasi susu dapat menjadi salah satu alternatif dalam peningkatan produksi susu nasional. Peranan koperasi susu dalam upaya peningkatan produksi susu harus disertai dengan peran aktif anggota. Peran aktif anggota terlihat dari partisipasi anggota terhadap kegiatan, program dan layanan usaha yang disediakan koperasi. Tujuan penelitian ini adalah: (1) menganalisis tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomis usahaternak sapi perah, (2) mengidentifikasi faktor-faktor yang memengaruhi efisiensi teknis, alokatif dan ekonomis, (3) Menganalisis layanan usaha koperasi dan tingkat partisipasi anggota dalam menggunakan layanan usaha koperasi serta (4) Menganalisis pengaruh layanan usaha koperasi dan tingkat partisipasi anggota terhadap efisiensi produksi usahaternak sapi perah. Kabupaten Bandung Barat dipilih secara purposive sebagai lokasi penelitian karena keberadaan KPSBU (Koperasi Peternak Sapi perah Bandung Utara) Lembang sebagai koperasi susu terbesar di Indonesia. Pengumpulan data dilakukan bulan Februari-April 2017 dengan jumlah sampel sebanyak 95 peternak sapi perah. Metode Data Envelopment Analysis (DEA) digunakan untuk menganalisis efisiensi produksi. Regresi tobit digunakan untuk menduga faktor penentu efisiensi produksi dan teknik skoring untuk mengukur layanan usaha koperasi dan tingkat partisipasi anggota. Hasil penilaian anggota terhadap layanan usaha koperasi menunjukkan bahwa layanan usaha koperasi belum optimal terutama dalam kategori production support dan member representation. Selanjutnya, tingkat partisipasi anggota dalam mengakses layanan usaha yang disediakan oleh koperasi juga belum optimal terutama dalam bidang usaha dan organisasi. Sementara itu, hasil analisis efisiensi produksi menunjukkan rata-rata tingkat efisiensi teknis, alokatif dan ekonomis berturut-turut sebesar 0.923, 0.791 dan 0.730. Selain itu, sebagian besar usahaternak sapi perah dilokasi penelitian masih berada dalam kondisi Increasing Return to Scale (IRS) yaitu sebanyak 78.95 persen. Hasil ini menunjukkan tingkat efisiensi teknis yang tinggi belum disertai dengan efisiensi alokatif sehingga berpengaruh terhadap efisiensi ekonomi yang dicapai oleh peternak. Sedangkan pendugaan faktor penentu efisiensi produksi menunjukkan bahwa layanan usaha koperasi dan tingkat partisipasi anggota hanya berpengaruh positif dan signifikan terhadap efisiensi teknis dan tidak untuk efisiensi alokatif serta efisiensi ekonomis. Layanan usaha koperasi yang hanya signifikan memengaruhi efisiensi teknis namun tidak signifikan memengaruhi efisiensi alokatif dan ekonomis mengindikasikan bahwa layanan usaha koperasi belum optimal. Upaya peningkatan efisiensi teknis dapat dilakukan dengan penggunaan input sesuai dengan anjuran penyuluh koperasi dan mengurangi penggunaan input berlebih (input slack) dengan prioritas utama pengurangan tenaga kerja dan konsentrat. Kondisi skala usaha yang berada dalam Increasing Return to Scale (IRS) mengindikasikan bahwa peningkatan efisiensi teknis juga dapat dilakukan dengan peningkatan skala usaha. Peran koperasi berkaitan dengan layanan usaha perlu mendapatkan dukungan dari pemerintah. Dukungan dari pemerintah bertujuan untuk meningkatkan efisiensi alokatif dan ekonomis terkait harga input dan output karena posisi koperasi yang tidak dapat mengendalikan harga input dan output.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcCoopertaionid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcBandung-JABARid
dc.titlePengaruh Layanan Usaha Koperasi dan Tingkat Partisipasi Anggota terhadap Efisiensi Produksi Usahaternak Sapi Perah (Kasus: KPSBU Lembang, Jawa Barat).id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordData Envelopment Analysisid
dc.subject.keywordEfisiensi ekonomisid
dc.subject.keywordKoperasiid
dc.subject.keywordIncreasing Return to Scaleid
dc.subject.keywordRegresi tobitid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record