Show simple item record

dc.contributor.advisorSarma, Ma'mun
dc.contributor.advisorFalatehan, A Faroby
dc.contributor.authorJanuri
dc.date.accessioned2018-01-08T04:34:48Z
dc.date.available2018-01-08T04:34:48Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88586
dc.description.abstractKabupaten Cirebon merupakan kabupaten yang terletak di bagian timur wilayah Provinsi Jawa Barat dan merupakan batas, sekaligus sebagai pintu gerbang Provinsi Jawa Tengah. Kabupaten Cirebon terdiri dari 40 kecamatan dengan potensi dan karakteristik antar kecamatan yang beragam, sehingga berdampak terhadap pembangunan ekonomi antar kecamatan yang diproksi oleh pertumbuhan ekonomi, pendapatan (PDRB) per kapita, dan perkembangan kecamatan yang beragam. Kondisi ini mengakibatkan terjadinya disparitas pembangunan antar kecamatan di Kabupaten Cirebon. Tujuan penelitian ini adalah: (1) Menganalisis pola pertumbuhan ekonomi dan perkembangan wilayah tiap kecamatan di Kabupaten Cirebon; (2) Mengukur tingkat disparitas pembangunan ekonomi antar kecamatan di kabupaten Cirebon; (3) Menganalisis faktor-faktor penyebab disparitas pembangunan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Cirebon; dan (4) Menetapkan prioritas strategi alokasi anggaran untuk penurunan disparitas pembangunan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Cirebon. Metode untuk menganalisis pola pertumbuhan ekonomi dan perkembangan kecamatan menggunakan Tipologi Klassen dan Analisis Entropi berdasarkan data Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tiap kecamatan. Untuk mengukur tingkat disparitas antar kecamatan digunakan Indeks Williamson dan Indeks Theil berdasarkan data PDRB dan jumlah penduduk. Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi disparitas antar kecamatan digunakan analisis regresi berganda. Untuk mengetahui persepsi pemerintah daerah dan stakeholder pembangunan terhadap prioritas strategi alokasi anggaran untuk penurunan disparitas antar kecamatan di Kabupaten Cirebon menggunakan Proses Hirarki Analitik (PHA). Hasil analisis Tipologi Klassen menunjukkan bahwa kecamatan yang ada di Kabupaten Cirebon diklasifikasikan menjadi empat yaitu: kecamatan maju dan cepat tumbuh, kecamatan maju tetapi tertekan, kecamatan berkembang cepat, dan kecamatan yang relatif tertinggal. Hasil analisis Entropi menunjukkan bahwa selama periode tahun 2010 sampai dengan 2015 pada tingkat kecamatan rata-rata memiliki nilai yang relatif tetap, sedangkan pada tingkat kabupaten nilai Indeks Entropi cenderung meningkat, yaitu pada tahun 2010 sebesar 0,851 berturut-turut naik menjadi sebesar 0,854 pada tahun 2011, tahun 2012 sebesar 0.858, tahun 2013 sebesar 0,859, tahun 2014 sebesar 0,862, dan tahun 2015 sebesar 0,863. Begitu pun nilai entropi total pada tingkat kecamatan rata-rata relatif tetap, sedangkan pada tingkat kabupaten terjadi peningkatan nilai entropi total yaitu pada tahun 2010 sebesar 5,547 menjadi sebesar 5,570 pada tahun 2011, dan berturut-turut meningkat pada tahun 2012 menjadi sebesar 5,596, tahun 2013 sebesar 5,603, tahun 2014 sebesar 5,620, dan tahun 2015 sebesar 5,631. Hasil analisis Indeks Williamson menunjukkan bahwa dalam kurun waktu tahun 2010 sampai dengan 2015, tingkat disparitas pembangunan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Cirebon adalah fluktuatif dan cenderung akan meningkat. Hasil analisis Indeks Theil menunjukkan bahwa dekomposisi sumber utama disparitas di Kabupaten Cirebon disebabkan oleh disparitas antar kecamatan dalam wilayah (within region) yang mencapai 83,98 persen pada tahun 2015. Sementara dekomposisi sumber disparitas antar wilayah (beetwin region) di Kabupaten Cirebon hanya sebesar 16,02 persen pada tahun 2015. Hasil analisis regresi berganda menunjukkan terdapat dua variabel yang berpengaruh signifikan terhadap penurunan disparitas pembangunan ekonomi yaitu pendapatan (PDRB) per kapita dan perkembangan kecamatan. Sementara pertumbuhan ekonomi secara statistik tidak signifikan berpengaruh terhadap penurunan disparitas. Hasil analisis AHP menunjukkan persepsi seluruh steakholder pembangunan di Kabupaten Cirebon berdasarkan tiga faktori yang berpengaruh dalam penentuan indikator pembangunan ekonomi mendapatkan prioritas: (1) Pendapatan (PDRB) per kapita dengan skor 0,494; (2) Perkembangan kecamatan dengan skor 0,381; (3) Pertumbuhan ekonomi dengan skor 0,124. Alternatif strategi alokasi anggaran yang diprioritaskan untuk penurunan disparitas pembangunan ekonomi antar kecamatan di Kabupaten Cirebon berdasarkan manfaat, yaitu: (1) Peningkatan prasarana dan sarana dengan skor 0,441; (2) Peningkatan kualitas SDM dengan skor 0,129; (3) Pelatihan keterampilan, kursus dan bimtek bagi masyarakat dengan skor 0,082; (4) Peningkatan IPTEK (kaji terap/demplot) dengan skor 0,080; (5) Penguatan kapasitas kelompok dan permodalan dengan skor 0,074; (6) Peningkatan produktivitas tenaga kerja dengan skor 0,070; (7) Pemberdayaan UMKM dan UEP dengan skor 0,069; (8) Peningkatan ketahanan pangan dengan skor 0,055.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcEconomic developmentid
dc.subject.ddcDisparityid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcCirebon-JABARid
dc.titleStrategi Alokasi Anggaran untuk Penurunan Disparitas Pembangunan Ekonomi Antar Kecamatan di Kabupaten Cirebonid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddisparitas pembangunan, Indeks Theilid
dc.subject.keywordKabupaten Cirebonid
dc.subject.keywordProses Hirarki Analitik (PHA)id


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record