Show simple item record

dc.contributor.advisorRifin, Amzul
dc.contributor.advisorNurmalina, Rita
dc.contributor.authorAriani, Eva
dc.date.accessioned2018-01-08T04:32:42Z
dc.date.available2018-01-08T04:32:42Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88577
dc.description.abstractKakao merupakan salah satu komoditas unggulan yang berperan penting terhadap perekonomian di Indonesia. Peningkatan perekonomian tersebut dapat berupa peningkatan keuntungan yang diperoleh petani pada usahatani kakao secara polikultur. Efisiensi merupakan aspek yang penting karena dapat dijadikan sebagai alat ukur untuk pemilihan penarikan keputusan produksi terhadap alternatif yang tersedia. Penarikan keputusan produksi perlu dipertimbangkan agar input-input produksi dapat dialokasikan dengan sesuai. Salah satu bentuk efisiensi yang perlu diperhatikan di tingkat usahatani yaitu efisiensi teknis. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengkaji keragaan usahatani dan penggunaan input produksi kakao polikultur, menganalisis efisiensi teknis usahatani kakao polikultur dan mengidentifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani kakao polikultur. Pengolahan dan analisis data yang digunakan dalam penelitian ini berupa analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Pendekatan yang digunakan untuk menganalisis data, yaitu Data Envelopment Analysis (DEA) dan Regrsi Tobit. Kegiatan usahatani kakao di lokasi penelitian dilakukan secara polikultur dengan menanam 2 jenis komoditas dan 3 jenis komoditas dalam satu lahan. Berdasarkan hasil perhitungan DEA, polikultur 2 komoditas lebih efisien secara teknis dengan rata-rata nilai efisiensi teknis relatifnya sebesar 0.5720. Maka, petani yang melakukan usahatani kakao dengan polikultur 2 komoditas akan memperoleh keuntungan yang lebih tinggi. Pengukuran efisiensi teknis usahatani kakao secara polikultur dalam penelitian ini menggunakan variabel input yang terdiri atas pupuk N, pupuk P, pupuk K, pestisida dan tenaga kerja. Sedangkan, variabel output yang digunakan adalah keuntungan total usahatani. Upaya peningkatan efisiensi dalam usahatani dapat dilakukan dengan cara menggunakan input-input produksi sesuai dengan komposisi yang dianjurkan. Pada musim tanam tahun 2015, rata-rata petani belum menggunakan input sesuai dengan penggunaan input yang dianjurkan, khususnya penggunan pupuk. Penggunaan pupuk N dan pupuk P memiliki nilai input slack terbesar apabila dibandingkan dengan input-input produksi lainnya. Petani polikultur 2 komoditas dapat mengurangi penggunaan pupuk N sebesar 45.19 kg/ha dan pupuk P sebesar 26.03 kg/ha. Sedangkan, petani polikultur 3 komoditas dapat mengurangi penggunaan pupuk N sebesar 13.13 kg/ha dan pupuk P sebesar 6.35 kg/ha agar usahatani kakao polikultur yang dilakukan dapat efisien secara teknis. Peningkatan efisiensi teknis dalam suatu usahatani salah satunya sangat dipengaruhi oleh faktor sosial-ekonomi dari petani. Faktor-faktor yang mempengaruhi efisiensi teknis usahatani kakao pada pola tanam polikultur yaitu Dummy pola tanam polikultur, pengalaman usahatani dan usia petani. Sedangkan variabel jumlah tanggungan keluarga, pendidikan formal dan luas lahan tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap efisiensi teknis usahatani kakao polikultur.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcAgribusinessid
dc.subject.ddcCocoa Farmid
dc.subject.ddc2017id
dc.subject.ddcMadiun-JATIMid
dc.titleEfisiensi Teknis Usahatani Kakao pada Pola Tanam Polikulturid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordDEAid
dc.subject.keywordefisiensi teknisid
dc.subject.keywordkakaoid
dc.subject.keywordpolikulturid
dc.subject.keywordregresi tobitid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record