Show simple item record

dc.contributor.advisorMunandar, Jono
dc.contributor.advisorDirdjosuparto, Sukiswo
dc.contributor.authorFakhrina, Zainati
dc.date.accessioned2018-01-08T01:27:11Z
dc.date.available2018-01-08T01:27:11Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88549
dc.description.abstractDepartemen Manajemen IPB merupakan salah satu pelaksana akademik yang mendukung pencapaian tujuan IPB menjadi perguruan tinggi bertaraf internasional. Dalam hal ini, Departemen Manajemen IPB dituntut untuk terus meningkatkan kinerjanya secara komprehensif. Oleh sebab itu, diperlukan evaluasi dengan melaksanakan monitoring untuk mengetahui progres agar kendala dapat direspon lebih cepat, peningkatan sarana baik kualitas dan kuantitas untuk menunjang percepatan dan ketepatan pencapaian target. Dari permasalahan tersebut diperlukan suatu pengukuran kinerja organisasi dengan menggunakan pendekatan Balanced Scorecard (BSC). BSC mampu mengukur kemajuan dan keberhasilan setiap program dan kegiatan dalam rangka pengembangan organisasi dan ikut merealisasikan visi dan misi IPB. Analisis evaluasi diri internal dengan metode BSC menyelaraskan strategi Departemen Manajemen IPB kedalam empat perspektif yang sudah diadaptasi, yaitu perspektif Stakeholder, perspektif Research and Academic Excellence, perspektif Internal Bussines Processes dan perspektif Capacity Building. Perspektif Financial pada Departemen Manajemen IPB diserahkan langsung pada pihak pusat IPB, maka dari itu pada pengukuran kinerja Departemen Manajemen IPB tidak membahas perspektif keuangan. Tujuan pada penelitian ini adalah: 1) menentukan bobot dan prioritas dari perspektif dan sasaran strategik dengan menggunakan Analytic Network Process (ANP) untuk meningkatkan mutu pendidikan pada Departemen Manajemen IPB secara berkelanjutan; 2) melakukan pengukuran kinerja penilaian mutu program studi Departemen manajemen berdasarkan kerangka BSC Departemen Manajemen IPB tahun 2015; 3) menetapkan inisiatif strategik yang tepat untuk meningkatkan mutu pendidikan Departemen Manajemen IPB dan 4) menyusun gambaran peta strategi Departemen Manajemen IPB dengan mengidentifikasi sasaran strategik antar perspektif BSC dengan menggunakan metode Interpretive Structural Modeling (ISM) . Metode yang digunakan pada penelitian ini adalah metode ANP untuk menentukan tingkat prioritas masing-masing perspektif dan sasaran strategik. Metode ISM yang digunakan untuk merancang peta strategi untuk melihat hubungan dan timbal balik antar sasaran-sasaran strategi pada peta strategi. Kedua metode ini melibatkan 7 responden pakar dari bidang akademik, yaitu, perwakilan dari staf tata usaha bidang akademik, kepala manajemen mutu IPB dan lima dosen dengan masing-masing menjabat sebagai Sekretaris Program Ilmu Manajemen (Pascasarjana IPB), Koordinator Pendidikan Sarjana Alih Jenis Manajemen (Ekstensi Manajemen), anggota komisi kemahasiswaan dan anggota komisi pendidikan . Hasil pembobotan dengan metode ANP menunjukkan bahwa perspektif Research and Academic Excellence memiliki bobot prioritas tertinggi yaitu 0.288 dan perspektif Capacity Building memiliki bobot prioritas terendah yaitu 0.212. Hasil pengukuran kinerja menujukkan bahwa kinerja Departemen Manajemen IPB tahun 2015 adalah sebesar 85% dan diketahui dari total 24 key performance indicators (KPI) terdapat 9 KPI yang tidak memenuhi target. Program inisiatif 6 strategi dirancang dari 9 KPI yang tidak mencapai target yang diharapkan mampu meningkatkan kinerja dari masing-masing KPI ditahun berikutnya. Sasaran-sasaran strategik tersebut diklasifikasikan kedalam empat sektor dalam grafik dua dimensi dengan sumbu x dependence (ketergantungan/ dipengaruhi) dan sumbu y driver power (mempengaruhi). Dari hasil tersebut variabel V5 (meningkatkan peran IPB dalam merespon isu dan permasalah pertanian) berada pada kuadran autonomous (kuadran I), yang artinya variabel tersebut memiliki nilai driver dan dependence yang rendah dan memiliki sedikit keterkaitan dengan sistem. Variabel V1 (meningkatnya peran dan citra institusi) berada pada kuadran Dependent (kuadran II) yang artinya, variabel ini memiliki hubungan yang erat dengan variabel lain, tetapi bukan penggerak utama sistem atau dapat diartikan sebagai akibat dari variabel lain. Pada kuadran Linkage (kuadran III) terdapat variabel V2 (meningkatnya kualitas input mahasiswa); V3 (meningkatnya kualitas lulusan); V4 (meningkatnya kualitas penelitian); V6 (mantapnya kurikulum berbasis kompetensi) dan V7 (standarisasi prosedur dan penjaminan mutu pengelolaan institusi). Variabel yang ada pada kuadran tersebut memiliki daya penggerak yang kuat dan dapat memberikan dampak serta umpan balik terhadap sistem. Pada kuadran terakhir yaitu independent (kuadran VI) terdapat variabel V8 (menguatnya kompetensi dosen dan tenaga kependidikan), variabel ini merupakan variabel kunci karena memiliki pengaruh pada variabel lain yang artinya bahwa variabel ini merupakan peubah bebas, yang akan berpengaruh pada variabel lainnya jika terjadi perubahan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRegional developmentid
dc.subject.ddcBalanced scorecardid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleEvaluasi Implementasi Balanced Scorecard pada Departemen Manajemen IPB Sebagai Unit Pendidikan Berbasis Kinerjaid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordAnalytic Network Processid
dc.subject.keywordBalanced Scorecard, Interpretive Structural Modelingid
dc.subject.keywordPengukuran Kinerjaid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record