Show simple item record

dc.contributor.advisorTarigan, Suria Darma
dc.contributor.advisorHidayat, Yayat
dc.contributor.authorNugroho, Setyo Pambudi
dc.date.accessioned2017-12-13T02:27:50Z
dc.date.available2017-12-13T02:27:50Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88502
dc.description.abstractEkosistem DAS yang baik memberikan banyak manfaat jasa lingkungan terhadap manusia dan makhluk hidup di sekitarnya. Sebaliknya, jika ekosistem di dalam DAS sudah mulai rusak, maka mengakibatkan banyak permasalahan seperti: banjir, kekeringan, erosi, sedimentasi, dan sebagainya. Sub DAS Cicatih merupakan salah satu bagian dari DAS Cimandiri yang tergolong kondisinya masih baik. Namun demikian, jika perencanaan pengelolaan lahannya tidak baik, maka akan menyebabkan degradasi lingkungan DAS tersebut. Pengelolaan Sub DAS Cicatih perlu dilakukan dengan mengidentifikasi karakteristik hidrologinya, sehingga kondisi ekosistem DAS dapat diketahui. Karakteristik hidrologi dari suatu DAS dapat dianalisis dengan menggunakan model hidrologi, salah satunya adalah Soil dan Water Assessment Tool (SWAT). Tujuan dari penelitian ini adalah: 1) mengkaji perubahan penggunaan lahan Sub DAS Cicatih, 2) mengkaji kondisi Sub DAS Cicatih berdasarkan karakteristik hidrologinya akibat pengaruh perubahan penggunaan lahan, dan 3) mengkaji karakteristik hidrologi Sub DAS Cicatih dari beberapa skenario penggunaan lahan dan teknik konservasi tanah dan air (KTA). Analisis karakteristik hidrologi sebagai dasar menentukan skenario yang paling effektif antara lain: rekapitulasi aliran langsung (direct runoff), rekapitulasi aliran lateral+aliran dasar, koefisien aliran tahunan (KAT), koefisien regim aliran (KRA), dan jumlah sub DAS yang bermasalah pada setiap skenario. Hasil kalibrasi model menunjukkan nilai NSE 0.69 (kategori baik) dan nilai R2 0.84. Validasi model menghasilkan nilai NSE 0.73 (kategori baik) dan R2 0.87. Berdasarkan hasil kalibrasi dan validasi, Model SWAT dapat digunakan untuk menganalisis karakteristik hidrologi di Sub DAS Cicatih. Pada periode 2009-2014 perubahan penggunaan lahan di Sub DAS Cicatih sangat nyata, terutama penggunaan lahan pertanian lahan kering, permukiman, dan perkebunan cukup tinggi peningkatannya masing-masing sebesar 77.26%, 51.39%, dan 49.75%. Sebaliknya, penggunaan lahan yang banyak mengalami penurunan luasan antara lain: semak belukar, pertanian lahan kering campur, dan sawah masing-masing sebesar 96.78%, 78.74%, dan 74.50%. Perubahan penggunaan lahan membawa pengaruh terhadap penurunan kondisi hidrologi Sub DAS Cicatih. Nilai KRA pada periode 2009-2014 mengalami kenaikan kategori dari semula sedang (S) menjadi sangat tinggi (ST). Selain itu, nilai KAT juga menunjukkan kenaikan kategori dari semula sedang (S) menjadi tinggi (T). Semua penerapan skenario dapat menurunkan aliran permukaan, menurunkan debit maksimum, dan meningkatkan debit minimum. Namun demikian, untuk meningkatkan fungsi hidrologis DAS secara optimal, maka yang paling effektif adalah kombinasi dari penerapan semua skenario tersebut.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcWatershedsid
dc.subject.ddcHydrologyid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcSukabumi-JABARid
dc.titleAnalisis Respon Hidrologi Sub DAS Cicatih Menggunakan Model SWATid
dc.typeThesisid
dc.subject.keyworddebit aliranid
dc.subject.keywordkalibrasiid
dc.subject.keywordmodel swatid
dc.subject.keywordpenggunaan lahanid
dc.subject.keywordvalidasiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record