Show simple item record

dc.contributor.advisorKusumo, Yudiwanti Wahyu Endro
dc.contributor.advisorWidodo, Winarso Dradjad
dc.contributor.authorNabila, Nailan
dc.date.accessioned2017-12-12T01:39:52Z
dc.date.available2017-12-12T01:39:52Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88497
dc.description.abstractPerbaikan produksi dan kualitas tongkol jagung semi dapat dicapai melalui sistem inbreeding baik half-sib maupun selfing. Inbreeding diharapkan dapat meningkatkan homozigositas karakter prolifik jagung yang dikendalikan oleh gen resesif. Selain itu, penurunan dari karakter kuantitatif melalui inbreeding dapat meningkatkan kualitas tongkol jagung semi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis inbreeding depression dan parameter genetik dari keturunan half-sib dan selfing, mengevaluasi keturunan half-sib dan selfing pada generasi pertama dan kedua dari tipe jagung pipil dan jagung manis yang sesuai untuk varietas jagung semi bersari bebas, dan menentukan karakter yang dapat digunakan sebagai kriteria seleksi untuk memilih genotipe yang memiliki produksi tinggi dan kualitas tongkol yang baik. Percobaan ini terdiri atas tiga tahapan, yaitu pembentukan keturunan half-sib dan selfing generasi pertama dan kedua menggunakan sembilan progenitor, evaluasi karakter jagung semi pada half-sib dan selfing generasi pertama (Oktober-Desember 2016), dan evaluasi karakter jagung semi pada dua generasi keturunan half-sib dan selfing (Januari-April 2017). Bahan genetik terdiri atas progenitor (S0), dua generasi keturunan half-sib (HS1 dan HS2) dan dua generasi keturunan selfing (S1 dan S2). Progenitor yang digunakan terdiri atas tipe jagung pipil (P21, Srikandi Kuning, Lokal Madura, Mutiara, dan Genjah Melati) dan tipe jagung manis (Laksmi, Hawaii, Golden, dan Baruna). Percobaan dilakukan di kebun percobaan Cikarawang Institut Pertanian Bogor. Inbreeding depression karakter jagung semi dari tipe jagung manis dan jagung pipil pada keturunan half-sib lebih rendah dibandingkan selfing. Sistem inbreeding melalui half-sib dan selfing mengakibatkan penurunan nilai tengah, namun meningkatkan persentase tongkol layak pasar jagung semi dengan kelas A berdasarkan standar CODEX dan meningkatkan homozigositas karakter jagung semi. Keturunan S2 Genjah Melati dan Hawaii memiliki tipe dominansi aditif pada karakter jumlah tongkol per tanaman yang menunjukkan bahwa karakter tersebut sudah dalam keadaan homozigot. Genotipe keturunan inbreeding yang dapat digunakan dalam perakitan varietas jagung semi bersari bebas yaitu keturunan HS2 dan S2 P21, Srikandi Kuning, Genjah Melati, Mutiara, Golden, dan Baruna, keturunan S2 Lokal Madura dan Hawaii serta keturunan HS2 Laksmi. Seleksi dalam memilih genotipe yang memiliki produksi tinggi dapat menggunakan karakter durasi panen pada tipe jagung pipil dan jagung manis. Karakter yang dapat digunakan sebagai kriteria seleksi dalam memilih individu yang memiliki kualitas tongkol baik pada tipe jagung pipil dan jagung manis adalah bobot tongkol tanpa kelobot.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPlant biotechnologyid
dc.subject.ddcBabycornsid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titlePerakitan Varietas Jagung Semi Bersari Bebas Melalui Half-sib dan Selfing.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordinbreedingid
dc.subject.keywordinbreeding depressionid
dc.subject.keywordhomozigositasid
dc.subject.keywordkriteria seleksiid
dc.subject.keywordtongkol layak pasarid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record