Show simple item record

dc.contributor.advisorRachima, Dwi
dc.contributor.advisorFariyanti, Anna
dc.contributor.authorRamdani, Mochamad
dc.date.accessioned2017-12-11T21:40:09Z
dc.date.available2017-12-11T21:40:09Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88495
dc.description.abstractBergulirnya era reformasi membawa suatu perubahan dalam sistem tata kelola pemerintahan berupa tuntutan masyarakat terhadap penyelenggaraan pemerintahan yang bersih dan baik dengan diwujudkan adanya tranparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan negara. Pemerintah daerah sebagai institusi pengguna anggaran bertanggungjawab dalam mewujudkan transparansi dan akuntabilitas pengelolaan keuangan dengan menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan yang akan diaudit oleh BPK. Laporan hasil pemeriksaan (LHP) Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor dari tahun 2006 s.d. 2015 mendapatkan opini WDP oleh BPK, hal ini mencerminkan laporan keuangan Pemkot Bogor belum mencapai predikat tertinggi berupa opini WTP. Berlakunya Peraturan Pemerintah (PP) nomor 71 tahun 2010 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) sebagai acuan dalam melakukan penyusunan laporan keuangan yang berkualitas dengan karakteristik berupa: (1) Relevan, (2) Andal, (3) Dapat dibandingkan, dan (4) Dapat dipahami dapat digunakan sebagai panduan dalam mencapai laporan keuangan yang berkualitas dengan memperhtikan elemen pendukungnya berupa sumberdaya manusia, sistem pengendalian intern dan teknologi informasi dan komunikasi. Penelitian ini bertujuan: (1) Menganalisis kualitas laporan keuangan Pemkot Bogor; (2) Mengidentifikasi faktor-faktor internal dan faktor eksternal terhadap kualitas laporan keuangan di Pemkot Bogor; dan (3) Merumuskan strategi peningkatan kualitas laporan keuangan pada Pemkot Bogor. Analisis yang digunakan pada tujuan pertama kajian ini adalah metode deskriptif dengan analisis rating scale, tujuan kedua menggunakan metode analisis SWOT dan tujuan ketiga menggunakan analisis QSPM. Data yang digunakan adalah data primer dari kuesioner dan wawancara dan data sekunder berupa data statistik dan hasil laporan. Hasil kajian menghasilkan: (1) Kualitas laporan keuangan pemerintah daerah (LKPD) Pemkot Bogor masuk kriteria cukup baik; (2) Tupoksi yang jelas bagi pengelola keuangan merupakan faktor kekuatan yang utama, minimnya transfer knowledge tentang pengelolaan keuangan merupakan faktor kelemahan yang mendominasi, terdapat seleksi terbuka untuk menduduki posisi jabatan eselon II merupakan faktor peluang yang tertinggi dan adanya morotarium dalam perekrutan SDM aparatur pengelola keuangan daerah melalui seleksi ASN merupakan faktor tantangan yang tertinggi; (3) Strategi prioritas yang segera dijalankan oleh Pemkot Bogor adalah strategi leadership reinforcement. Hasil analisa matrik internal-ekternal dengan total skor IFE sebesar 3.447 dan total skor EFE sebesar 2.849 yang membentuk titik perpotongan di kuadran IV dengan strategi yang digunakan tumbuh dan berkembang. Pemilihan strategi leadership reinforcement dengan implementasi berupa: (1) Program peningkatan kapasitas kepemimpinan SKPD didukung oleh 3 kegiatan, yaitu: (a) Pelatihan pengembangan kepemimpinan; (b) Leadership monthly meeting; dan (c) Pembuatan kontrak kinerja; (2) Program peningkatan kerjasama dengan pihak eksternal didukung oleh 2 kegaitan, yaitu : (a) Menjalin dan memperpanjang MOU kerjasama; dan (b) Pembuatan tim pendampingan/asistensi.id
dc.language.isoidid
dc.publisherBogor Agricultural University (IPB)id
dc.subject.ddcRegional Developmentid
dc.subject.ddcFinancial Reportingid
dc.subject.ddc2015id
dc.subject.ddcBogor, Jawa Baratid
dc.titleStrategi Peningkatan Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kota Bogorid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordRating scaleid
dc.subject.keywordSWOTid
dc.subject.keywordQSPMid
dc.subject.keywordWajar Tanpa Pengecualian (WTP)id
dc.subject.keywordleadership reinforcementid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record