Show simple item record

dc.contributor.advisorSopandie, Didi
dc.contributor.advisorKhumaida, Nurul
dc.contributor.authorEvi
dc.date.accessioned2017-12-06T02:44:58Z
dc.date.available2017-12-06T02:44:58Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88486
dc.description.abstractPeningkatan produksi ubi kayu dapat dilakukan dengan ekstensifikasi dan pengembangan varietas unggul ubi kayu. Penelitian ubi kayu untuk mendapatkan varietas unggul baru tidak hanya untuk merakit ubi kayu berdaya hasil tinggi dan kandungan pati tinggi juga yang toleran terhadap cekaman tanah masam agar dapat digunakan untuk mendukung ekstensifikasi. Evaluasi keragaan dari beberapa mutan potensial ubi kayu (generasi M1V4) adalah bagian dari usaha menyeleksi mutan potensial yang adaptif di tanah masam. Stek dari enam belas mutan potensial dan tiga genotipe asalnya (UJ-5, Malang-4, dan Adira-4) ditanam di dua lokasi yaitu UPT Lahan Kering Tenjo (pH 5.3; 57 m dpl; 0.1 cmolc kg-1 Al-dd) dan Kebun Percobaan Cikabayan, Darmaga (pH 4.8; 200 m dpl; 1.07 cmolc kg-1 Al-dd). Tenjo menerima curah hujan tahunan yang lebih rendah dibandingkan Darmaga. Hasil menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pertumbuhan dan hasil ubi kayu di kedua lokasi. Ubi kayu yang ditanam di Tenjo memiliki jumlah umbi yang lebih tinggi dengan diameter yang lebih kecil dibandingkan ubi kayu yang ditanam di Darmaga, tanpa adanya perbedaan pada bobot umbi total. Genotipe-genotipe yang sesuai untuk ditanam di Tenjo, yaitu Malang-4, G4D1 1-3-3, G4D2 2-3-3, G5D 5-1-1, dan G5D2 4-2-2, sedangkan genotipe yang sesuai untuk ditanam di Darmaga adalah G5D1 3-3-3, G4D1 1-3-3 dan G5D2 4-2-2. Genotipe G5D1 3-3-3 memiliki kandungan HCN yang lebih rendah dibandingkan genotipe asal Adira-4, memiliki karakter tipe tanaman tidak bercabang, dan memiliki produktivitas tinggi. Pengembangan varietas ubi kayu baru yang mengarah pada varietas toleran pada tanah masam bertumpu pada toleransi Al karena faktor pembatas utama pada tanah masam adalah cekaman Al. Perbedaan keragaan yang timbul pada percobaan evaluasi keragaan mutan ubi kayu di Tenjo dan Darmaga cenderung lebih dipengaruhi oleh perbedaan curah hujan pada Tenjo dan Darmaga dan bukan oleh Al sehingga pengaruh Al pada ubi kayu belum dapat teramati pada percobaan pertama. Percobaan kedua dilakukan untuk mempelajari pengaruh Al pada keragaan awal ubi kayu dalam rangka studi awal pengembangan metode penapisan cepat. Pengaruh aluminium terhadap pertumbuhan ubi kayu dipelajari dengan menanam stek batang dua mata tunas ubi kayu genotipe „Manggu‟ dalam pot yang diberikan perlakuan Al (P0: tanpa penambahan AlCl3, P1: 0.75 mM AlCl3, P2: 1.5 mM AlCl3, P3: 2.25 mM AlCl3, dan P4: 3 mM AlCl3). Aluminium mempengaruhi morfofisiologi ubi kayu. Akar ubi kayu cenderung lebih pendek dengan diameter akar yang semakin besar dengan meningkatnya konsentrasi Al. Ubi kayu dapat mencegah masuknya Al ke dalam korteks dan empulur sampai konsentrasi 1.5 mM AlCl3. Pewarnaan menggunakan hematoxylin menunjukkan perbedaan yang cukup jelas antar konsentrasi dan dapat dijadikan variabel yang diamati dalam penapisan.id
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcAgronomyid
dc.subject.ddcCassavaid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleEvaluasi Keragaan Beberapa Mutan Ubi Kayu Generasi M1V4 Hasil Iradiasi Sinar Gamma di Tanah Masam.id
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordubi kayuid
dc.subject.keywordkeragaanid
dc.subject.keywordHCNid
dc.subject.keywordtanah masamid
dc.subject.keywordaluminiumid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record