Show simple item record

dc.contributor.advisorAisyah, Syarifah Iis
dc.contributor.advisorKrisantini
dc.contributor.authorHayati, Dhieni
dc.date.accessioned2017-12-06T01:54:57Z
dc.date.available2017-12-06T01:54:57Z
dc.date.issued2017
dc.identifier.urihttp://repository.ipb.ac.id/handle/123456789/88482
dc.description.abstractCelosia cristata yang dikenal dengan nama tanaman jengger ayam merupakan tanaman hias tropis yang sangat adaptif tumbuh di Indonesia. Potensi yang dimiliki puspa ini sangat banyak, selain dari estetika, konsumen tanaman hias juga akan mendapat manfaat herbal karena tanaman ini juga dikembangkan sebagai tanaman biofarmaka yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit. Pengembangan tanaman ini di Indonesia masih sangat rendah, oleh karena itu tujuan penelitian ini adalah mendapatkan tanaman mutan putatif yang memiliki perbedaan dari tetuanya untuk meningkatkan keragaman dan dapat dijadikan sumber bahan tanam untuk pemuliaan, memperoleh nilai radiosensitivitas dengan bahan tanam berupa planlet in vitro serta mengidentifikasi perbedaan pada tingkat stomata dan kromosomnya. Planlet Celosia cristata diradiasi menggunakan mutagen fisik sinar gamma dengan 4 taraf dosis, yaitu: 0 (kontrol), 25, 50 dan 75 Gy. Mutan planlet yang diradiasi menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis iradiasi yang diberikan, pertumbuhan tanaman semakin rendah. Dosis 25 Gy mutan planlet masih dapat tumbuh 100% hingga akhir penelitian. Nilai radiosensitivitas pada LD50 dihasilkan dari program best curve-fit analysis berada pada dosis 68.73 Gy sedangkan LD20 pada dosis 35.65 Gy. Pada penelitian ini memperoleh beberapa perubahan morfologi planlet yang dihasilkan dari dosis iradiasi yang diberikan. Tiap dosis kemudian dicari nilai dosis letal agar dapat dijadikan referensi bahwa pada dosis tersebut planlet mampu menghasilkan mutan. Semua dosis iradiasi yang diberikan mampu menginduksi pembungaan in vitro. Dosis 25 Gy berada pada LD10 mampu menginduksi pembungaan in vitro paling banyak. Respon mutan putatif planlet yang dihasilkan berupa planlet dengan pertumbuhan abnormal berupa pemendekan ruas, pembentukan bunga, daun bercabang dan daun keriting yang terjadi pada generasi MV3. Dosis iradiasi 25 (LD10) dan 50 Gy (LD35) menimbulkan mutan dengan perubahan morfologi terbesar yaitu berurutan 45% pembentukan bunga in vitro dan 60% menghasilkan pemendekan ruas. Perbedaan fenotipe bunga tampak pada setiap dosis iradiasi antara lain bentuk, intensitas warna dan ukuran bunga, namun perubahan warna bunga tidak terlalu disting. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui kestabilan perubahan dari tanaman mutan yang dihasilkan hingga generasi selanjutnya. Identifikasi perubahan anatomi jaringan daun untuk pengamatan stomata membuktikan bahwa terdapat perbedaan anatomi stomata pada tiap level dosis yang diradiasi terhadap mutan putatif planlet berdasarkan karakter ukuran dan kerapatan stomata. Uji kromosom planlet yang dihasilkan pada penelitian ini diduga mengalami perubahan jumlah kromosom akibat induksi mutasi yang ditandai dengan perubahan anatomi stomata yang juga mengakibatkan restorasi DNA di dalam nukleus sel mutan planlet C. cristataid
dc.language.isoidid
dc.publisherIPB (Bogor Agricultural University)id
dc.subject.ddcPlant biotechnologyid
dc.subject.ddcOrnamental plantid
dc.subject.ddc2016id
dc.subject.ddcBogor-JABARid
dc.titleMutagenesis In Vitro Tunas Celosia cristata menggunakan Iradiasi Sinar Gamma untuk Meningkatkan Keragaman Genetikid
dc.typeThesisid
dc.subject.keywordnilai radiosensitivitasid
dc.subject.keywordlethal doseid
dc.subject.keywordmutan putatifid
dc.subject.keywordanalisis sitologiid


Files in this item

Thumbnail

This item appears in the following Collection(s)

Show simple item record