dc.description.abstract | Celosia cristata yang dikenal dengan nama tanaman jengger ayam
merupakan tanaman hias tropis yang sangat adaptif tumbuh di Indonesia. Potensi
yang dimiliki puspa ini sangat banyak, selain dari estetika, konsumen tanaman
hias juga akan mendapat manfaat herbal karena tanaman ini juga dikembangkan
sebagai tanaman biofarmaka yang dapat menyembuhkan berbagai penyakit.
Pengembangan tanaman ini di Indonesia masih sangat rendah, oleh karena itu
tujuan penelitian ini adalah mendapatkan tanaman mutan putatif yang memiliki
perbedaan dari tetuanya untuk meningkatkan keragaman dan dapat dijadikan
sumber bahan tanam untuk pemuliaan, memperoleh nilai radiosensitivitas dengan
bahan tanam berupa planlet in vitro serta mengidentifikasi perbedaan pada tingkat
stomata dan kromosomnya.
Planlet Celosia cristata diradiasi menggunakan mutagen fisik sinar gamma
dengan 4 taraf dosis, yaitu: 0 (kontrol), 25, 50 dan 75 Gy. Mutan planlet yang
diradiasi menunjukkan bahwa semakin tinggi dosis iradiasi yang diberikan,
pertumbuhan tanaman semakin rendah. Dosis 25 Gy mutan planlet masih dapat
tumbuh 100% hingga akhir penelitian. Nilai radiosensitivitas pada LD50
dihasilkan dari program best curve-fit analysis berada pada dosis 68.73 Gy
sedangkan LD20 pada dosis 35.65 Gy. Pada penelitian ini memperoleh beberapa
perubahan morfologi planlet yang dihasilkan dari dosis iradiasi yang diberikan.
Tiap dosis kemudian dicari nilai dosis letal agar dapat dijadikan referensi bahwa
pada dosis tersebut planlet mampu menghasilkan mutan. Semua dosis iradiasi
yang diberikan mampu menginduksi pembungaan in vitro. Dosis 25 Gy berada
pada LD10 mampu menginduksi pembungaan in vitro paling banyak.
Respon mutan putatif planlet yang dihasilkan berupa planlet dengan
pertumbuhan abnormal berupa pemendekan ruas, pembentukan bunga, daun
bercabang dan daun keriting yang terjadi pada generasi MV3. Dosis iradiasi 25
(LD10) dan 50 Gy (LD35) menimbulkan mutan dengan perubahan morfologi
terbesar yaitu berurutan 45% pembentukan bunga in vitro dan 60% menghasilkan
pemendekan ruas. Perbedaan fenotipe bunga tampak pada setiap dosis iradiasi
antara lain bentuk, intensitas warna dan ukuran bunga, namun perubahan warna
bunga tidak terlalu disting. Studi lebih lanjut diperlukan untuk mengetahui
kestabilan perubahan dari tanaman mutan yang dihasilkan hingga generasi
selanjutnya.
Identifikasi perubahan anatomi jaringan daun untuk pengamatan stomata
membuktikan bahwa terdapat perbedaan anatomi stomata pada tiap level dosis
yang diradiasi terhadap mutan putatif planlet berdasarkan karakter ukuran dan
kerapatan stomata. Uji kromosom planlet yang dihasilkan pada penelitian ini
diduga mengalami perubahan jumlah kromosom akibat induksi mutasi yang
ditandai dengan perubahan anatomi stomata yang juga mengakibatkan restorasi
DNA di dalam nukleus sel mutan planlet C. cristata | id |