dc.description.abstract | Retensi air permukaan merupakan jumlah air permukaan yang tersimpan atau tertampung di tanah vegetasi atau di atas permukaan tanah seperti cekungan-cekungan kecil, bendungan, dan danau. Bendungan diharapkan dapat menampung air dan meningkatkan infiltrasi untuk mengurangi aliran sungai dan banjir pada daerah hilir. Faktor yang sangat penting dalam retensi air permukaan yaitu tekstur tanah, fragmen batuan, kedalaman dan perakaran tanah, bahan organik, lapisan profil tanah, dan struktur tanah.
Permasalahan yang terjadi yaitu pesatnya perkembangan penduduk yang menyebabkan terjadinya konversi lahan dari hutan menjadi pemukiman, pertanian menjadi pemukiman. Perubahan penggunaan lahan dapat menyebabkan volume aliran permukaan meningkat. Permasalahan banjir dapat terjadi karena sebagian besar air hujan tidak terinfiltrasi ke dalam tanah tetapi mengalir sebagai aliran permukaan. Kerusakan ini menunjukkan pentingnya retensi air permukaan dalam menurunkan aliran permukaan. Salah satu DAS yang mengalami kerusakan lingkungan yaitu DAS Ciliwung Hulu.
Penelitian ini bertujuan menganalisis karakteristik hidrologi DAS Ciliwung Hulu menggunakan Model HEC-GeoHMS dan mensimulasikan teknik konservasi tanah dan air, pola ruang, serta retensi air permukaan DAS Ciliwung Hulu.
Pendekatan analisis sistem hidrologi DAS pada penelitian ini menggunakan Model HEC-GeoHMS (Hydrologic Engineering Centre-Geospatial Hydrologic Modeling) merupakan salah satu model yang akurat dalam memprediksi aliran permukaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model HEC-GeoHMS dapat menurunkan aliran permukaan dengan melihat nilai kalibrasi data sebesar R2 dari 0.69 sampai 0.87 dan nilai NSE sebesar 0.46 sampai 0.85. Nilai validasi data sebesar R2 dari 0.69 sampai 0.97 dan nilai NSE sebesar 0.48 sampai 0.88. Simulasi penerapan Bendungan Ciawi dan Sukamahi efektif menurunkan debit puncak aliran. | id |