Bakteri Endofit Asal Tanaman Jarak (Jatropha curcas L.) dan Potensinya sebagai Agens Biokontrol Meloidigyne spp. pada Terung.
View/ Open
Date
2017Author
Yousif, Ahmed Ibrahim Alrashid
Munif, Abdul
Mutaqin, Kikin Hamzah
Metadata
Show full item recordAbstract
Terung (Solanum melongena) adalah tanaman yang bertekstur lembut, tebal, dan tumbuh tegak, dan bagian daging buahnya umum dikonsumsi. Terung dibudidayakan secara komersil dalam bentuk sayuran segar, persebarannya dimulai dari India dan Cina lalu diintroduksikan ke Eropa bagian Selatan, Afrika sub-Sahara, dan daerah Mediterania oleh pedagang Arab. Tanaman ini merupakan anggota famili Solanaceae seperti kentang, tomat, dan cabai. Syarat tumbuh terung adalah musim tanam dengan suhu hangat untuk memproduksi hasil panen secara optimum dan terung sangat rentan terhadap kerusakan akibat kondisi terlalu lembab, terlalu panas, beku, kekeringan, dan angin kencang. Selain itu, terung juga rentan terhadap faktor-faktor biotik seperti mikroba patogen dan nematode parasit penyebab penyakit seperti layu verticillium, busuk akar phytophthora, bercak kuning, hawar daun, antraknosa, bercak daun cercospora. Beberapa spesies nematoda menjadi patogen pada terung. Nematoda yang paling umum dikenal sebagai patogen terung adalah nematoda puru akar (Meloidogyne spp) yang berkembang baik pada daerah dengan kandungan air yang tinggi. Spesies nematoda ini menginfeksi bagian akar terung dan menghasilkan puru dengan bentuk tidak beraturan yang dapat menurunkan kemampuan tanaman untuk menyerap air dan hara dari dalam tanah.
Bakteri endofit adalah bakteri yang mengolonisasi jaringan tanaman tanpa menimbulkan penyakit pada tanaman tersebut. Bakteri endofit berasosiasi dengan tanaman dalam peningkatan pertumbuhan dan kemampuan menyerap hara, peningkatan ketahanan terhadap cekaman abiotik dan penyakit tanaman. Kajian tentang asosiasi endofit dengan tanaman Jarak pagar dan pemanfaatanya dalam pengendalian penyakit pada tanaman yang lain belum banyak dilaporkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi bakteri endofit dari tanaman jarak guna menentukan komponen-komponen biokimia dari bakteri endofit tersebut dan untuk mengevaluasi potensi dari bakteri endofit ini dalam peningkatan pertumbuhan tanaman dan pengendalian Meloidogyne spp. pada terung. Tahapan penelitian ini adalah: 1) penyiapan inokulum Meloidogyne spp.; 2) isolasi bakteri endofit dari akar, batang, buah, dan daun tanaman jarak yang sehat; 3) seleksi bakteri endofit dengan uji hipersensitif dan uji hemolysis; 4) uji kemampuan bakteri endofit dalam mengendalikan Meloidogyne spp. in vitro dan kemampuan meningkatkan pertumbuhan tanaman; 5) karakterisasi bakteri endofit dengan uji aktivitas hidrolitik (kitinolitik, proteolitik, dan lipolitik), produksi HCN, pelarutan fosfat, dan fiksasi nitrogen; 6) identifikasi tiga spesies bakteri endofit terpilih secara molekuler dengan gen target 16S r-RNA; 7) uji kemampuan bakteri endofit dalam menekan populasi Meloidogyne spp. dan meningkatkan pertumbuhan tanaman in planta di rumah kaca.
Penelitian ini berhasil mengisolasi 195 isolat bakteri endofit dan 44 isolat menunjukkan hasil negatif pada uji hipersensitif dan uji hemolisis. Berdasarkan
pengujian in vitro, sebanyak 9 isolat mampu memproduksi enzim protease, 3 isolat mampu memproduksi enzim kitinase, 1 isolat mampu memproduksi HCN, 12 isolat mampu melarutkan fosfat, dan 5 isolat mampu memfiksasi nitrogen. Isolat SJS54 dan RJS175 menunjukkan hasil terbaik dalam menekan populasi nematoda sebesar 97.5% dan 95.4%. Sementara itu, isolat FJS23 dan FJS24 menunjukkan hasil terbaik dalam peningkatan pertumbuhan tanaman. Berdasarkan uji mortalitas nematoda , uji pertumbuhan tanaman, dan uji-uji fisiologis, isolat RJS175, SJS54, dan FJS23 terpilih sebagai isolat terbaik yang akan diuji di rumah kaca. Hasil identifikasi molekuker pada gen target 16S-rRNA menunjukkan bahwa FJS23, RJS175, dan SJS54 secara berturut-turut adalah Pseudomonas sp., Pseudomonas sp., dan Micrococcus sp. Isolat SJS54 memiliki kemampuan tertinggi dalam meningkatkan tinggi tanaman dan menghambat pertumbuhan nematoda. Sementara itu, kombinasi antara FJS23 dan SJS54 memiliki kemampuan tertinggi dalam meningkatkan jumlah daun, bobot basah, dan bobot kering terung.
Penelitian ini menunjukan bahwah bakteri endofit dari J.curcas berpengaruh secara signifikan terhadap penurunan tingkat infeksi nematoda puru akar, selain itu juga mampu meningkatkan biomassa tanaman. Bakteri ini memiliki potensi untuk dikembangkan sebagai produk komersial sebagai pupuk organik dan bio-nematisida, untuk mengurangi bahaya penggunaan pestisida bagi manusia dan hewan.
Collections
- MT - Agriculture [3695]