Pemahaman Siswa terhadap Fenomena Perubahan Iklim (Studi kasus: Kabupaten Lembata dan Timor Tengah Utara).
Abstract
Informasi mengenai perubahan iklim bagi anak-anak sangat bermanfaat untuk mengantisipasi potensi dampak yang ditimbulkan. Namun, pemahaman siswa SMP dan SMA terhadap fenomena perubahan iklim berdasarkan data tahun 2016 untuk Kabupaten Lembata dan Timor Tengah Utara masih minim, meskipun sebanyak 98% siswa mengaku merasakan adanya perubahan dalam lingkungan mereka. Penelitian ini dilakukan menggunakan konsep Climate Change Awareness Index (CAI). Persentase siswa dengan tingkat pemahaman cukup dan kurang sebesar 89% dan 11% dan tidak ada responden dengan tingkat pemahaman yang baik. Faktor sosial-ekonomi mempengaruhi pemahaman siswa ditunjukkan dengan adanya perbedaan signifikan pada nilai rata-rata CAI siswa dengan kondisi sosial-ekonomi yang berbeda. Selain itu, sumber informasi juga mampu mempengaruhi pemahaman anak terhadap fenomena perubahan iklim. Pendidikan formal di sekolah merupakan salah satu sumber informasi mengenai perubahan iklim. Walaupun demikian, kesesuaian informasi perubahan iklim dalam buku pelajaran di Indonesia disandingkan dengan rekomendasi UNICEF belum mencapai 50%, sehingga belum cukup untuk memberikan pemahaman perubahan iklim bagi siswa. Sehingga perlu adanya perbaikan dalam penyediaan dan akses terhadap informasi iklim bagi anak-anak.